Quantcast
Channel: Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
Viewing all 67 articles
Browse latest View live

1.725 Anak Putus Sekolah akan Dikembalikan ke Sekolah

$
0
0
Usia sekolah anak-anak sekarang banyak yang tidak berjalan sesuai kodratnya. Kondisi yang ada saat ini, terdapat sekitar 4,6 juta anak usia setara pendidikan dasar mengalami putus sekolah.

Demikian yang diutarakan Direktur Pembinaan PKLK Dikdas Mudjito pada Launching Penyaluran Bantuan PLK (Pendidikan Layanan Khusus) dalam rangka Mengembalikan Pekerja Anak ke Sekolah (31/10/2012).

Bertempat di Yayasan Pendidikan Al Hikmatuzzainiyah, Cakung, Jakarta Timur, Direktur PPKLK Dikdas Mudjito didampingi Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Adji Dharma meluncurkan program subsidi pendampingan pekerja anak untuk kembali ke sekolah tersebut.

“Terdapat 425 ribu tamatan SD/MI tidak melanjutkan ke SMP, 211 ribu siswa SMP putus sekolah. Ternyata 85% dari mereka menjadi pekerja anak, mayoritas pekerja anak tidak memiliki kesempatan bersekolah dikarenakan pekerjaannya. Kondisi ini terlihat jelas bahwa adanya suatu eksploitatif pada anak dan berpotensi besar menimbulkan gangguan kesehatan bahkan membahayakan bagi anak,” ungkapnya di depan 25 PLK se-Indonesia.

Saat ini sudah banyak masalah di negeri ini. Berbagai faktor dari mulai masalah sosial ekonomi, kemiskinan, diskriminasi gender, dan pandangan kalau seorang anak adalah aset berharga hingga ia menjadi tulang punggung keluarga menyebabkan adanya pekerja anak di usia sekolah yang harusnya dinikmati. Perlu ilmu untuk menaikkan drajat dengan mengembalikkan hak-hak mereka untuk memperoleh pendidikan

Dari berbagai fenomena itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) melalui Direktorat PPK-LK Dikdas melakukan suatu kualitas layanan pemerataan dan pengembangan peserta didik termasuk pada pekerja anak.  Ini dirancang sebagai program yang terkait dengan program pengurangan pekerja anak. “Upaya intervensi melalui pendamping sudah ada sejak tahun 2009.” Ungkap Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Dit.PPK-LK Dikdas Abdul Majid.

Mengambil tempat di Yayasan Pendidikan Islam, Al Hikmatuzzainiyyah, Cakung, Direktorat PKLK Dikdas memberi bantuan  subsidi pada pendampingan bagi para pekerja anak untuk kembali ke sekolah melalui lembaga pendidikan dan LSM yang bergerak di pendidikan ini. Program tersebut diberikan terutama pada daerah-aerah yang terbelakang, terpencil, pedalaman, anak jalanan, serta pekerja anak itu sendiri.

Pendidikan Layanan Khusus bagi pekerja anak adalah bentuk layanan pendidikan yang diselenggarakan untuk pekerja anak melalui berbagai jenjang satuan pendidikan dasar dan tingkat satuan pendidikan menengah dalam rangka mengembangkan potensi diri anak agar menjadi manusia yang lebih baik. Selain itu, ini bertujuan pula untuk membantu melakukan pendampingan bagi para pekerja anak usia sekolah untuk dikembalikan melanjutkan pendidikan mereka yang sempat terputus.

Dalam kesempatan itu, Kemdikbud melalui Direktorat PPK-LK Dikdas akan mengintervensi sebanyak 1.725 anak dari 25 lembaga Pendidikan Layanan Khusus (PLK), dari 25 lokasi kabupaten/kota, agar buruh/pekerja anak itu  yang belum sekolah, akan ditampung, dididik dan disalurkan kembali ke sekolah.

Mudjito mengatakan, sasarannya anak PLK sesusai amanat UU Sisdiknas No.20/2003 pada Pasal 32 Ayat 2 diantaranya mencakup anak yang bekerja di sektor pertanian, anak yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, anak yang bekerja sebagai nelayan, anak yang bekerja di perkebunan, di jalanan, maupun di pabrik, pendidikan anak-anak di daerah terpencil, terluar, korban trafficking, anak di lapas, anak pemulung, anak pengungsi, pekerja anak, serta anak-anak di perbatasan.

Anak-anak PLK yang masuk program ini juga diperintahkan untuk diberi beasiswa. Selanjutnya kepada anak-anak PLK tersebut bisa masuk sekolah melalui APBNP.  ”Lama remidial itu bergantung pada kemampuan anak yang bersangkutan. Mungkin satu atau dua semester,” imbuh Mudjito.

Yang menjadi permasalahan, lanjut Mudjito, memberikan motivasi kembali kepada anak-anak untuk dapat masuk ke sekolah. Jika hal seperti itu dibiarkan maka anak-anak akan kehilangan masa keemasan untuk memperoleh ilmu.

”Bagi mereka yang sudah menikmati kerja dan menerima upah kemudian harus melepaskannya, itu akan menjadi masalah terbesar bagi mereka. Itu yang harus dikondisikan, mengingat tugas utama mereka adalah belajar,” tegasnya.

Saat ini, Mudjito mengaku terus berupaya menggandeng sekolah, pesantren, ataupun lembaga pendidikan nonformal untuk mau mewadahi mereka.

Dikatakannya, mengembalikan anak ke sekolah adalah suatu skema untuk melayani hak belajar anak. Setelah meluncurkan program, Mudjito menandatangani nota kesepahaman bersama 25 pimpinan lembaga PLK yang menerima subsidi ini. Tahun ini masing-masing lembaga mendapat subsidi sebesar Rp35 juta.

Hal senada dikemukakan Direktur Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak, Kemenakertrans, Adji Dharma. Menurutnya, jumlah pekerja anak atau mereka yang berusia di bawah 18 tahun saat ini berjumlah 1,7 juta jiwa. Dari jumlah itu, baru sekira 20 ribu yang masuk program pemerataan akses pendidikan.

"Data Menakertrans menyebut 85 persen anak-anak putus sekolah di SD dan SMP yang putus sekolah itu menjadi pekerja anak. Para pekerja anak putus sekolah itu juga akan mendapat pelatihan untuk bekal hidup. Sehingga mereka bisa mendapat pekerjaan yang lebih layak saat dewasa kelak," kata Adji.
Dalam melaksanakan program ini, tertunya perlu ada kerjasama antar elemen karena masalah anak begitu kompleks. Kita harus bersama-sama dan bersatu membangun suatu pendidikan yang baik. “Program ini harus didukung dan diberi motivasi untuk anak-anak ke depannya,”  ungkap pendiri Yayasan, KH Mahruzzamin.

Mudjito turut mengutarakan hal setara, "yang terpenting, kita harus mengembalikan fitrah seorang anak yaitu bermain dan belajar.”

by: Deasy

Foto dpt diperbesar:
Direktur PPKLK Dikdas Mudjito berfoto bersama dengan 25 pimpinan lembaga PLK se-Indonesia

Pengumuman Pemenang Lomba Foto dan Lomba Penulisan Jurnalistik tentang ABK tingkat Nasional Tahun 2012

$
0
0
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penjurian kedua lomba tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pandidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar atau yang sering di singkat Dit.PPK-LK Dikdas Kemdikbud, telah selesai dilaksanakan dengan lancar dan sukses.

Untuk lomba foto ada sebanyak 246 foto dari 82 peserta yang ikut. Mereka berprofesi antara lain mahasiswa/pelajar, pewarta foto, penghobi foto, hingga pendidik. Sementara pada lomba penulisan jurnalistik ada sebanyak 62 naskah dari 40 peserta yang mengikutidari kalangan penulis, pendidik, jurnalis dan pemerhati terhadap ABK.

Adapun sistem penilainya antara masing-masing lomba berbeda. Penilaian untuk lomba foto yang dinilai oleh juri dari kalangan profesional fotografi itu menetapkan foto yang memiliki unsur-unsur diantaranya Kekuatan Pesan [0-30], Komposisi [0-25], Harnomisasi [0-20], Handicap [0-15], Kesesuaian tema [0-10].

Sedangkan pada lomba penulisan jurnalistik oleh juri dari kalangan profesional jurnalistik dan pusat bahasa Kemdikbud menetapkan setiap naskah memiliki muatan Inspirasi [0-30], Deskripsi [0-20], Analisa & Solusi [0-20], Substansi [0-20], Bahasa [0-10].

Juri pun sudah menseleksi sekitar 50 foto yang dilombakan untuk dipamerkan pada Gebyar PK-PLK di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 22-25 November 2012. Seluruh foto akan kami daftarkan secara gratis ke stokfoto di Indonesia (sesuai ketentuan dan prasyarat yang ditetapkan). Sementara hasil lomba penulisan jurnalistik, naskah yang masuk ke panitia akan diarsipkan melalui bundel ataupun berbentuk buku.

Bagi para pemenang, kami ucapkan selamat (panitia akan segera menghubungi para pemenang). Kami sebagai panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda. Teruslah berkarya baik melalui fotografi dan penulisan jurnalistik. Karena melalui karya-karya dari anda, akan mampu mensuarakan inspirasi yang positif terhadap pendidikan layak dan bermutu bagi semua tunas-tunas bangsa.

Kepada semua pihak, kami mohon maaf atas kekurangan dari penyelenggaraan yang baru dilaksanakan pertama kali ini. Semoga tahun depan dapat terselenggarakan, dan lebih baik lagi. Harapan kami, agar anak-anak berkebutuhan khusus baik penyadang ketunaan dan non disabilitas selalu dapat hak pendidikan yang layak dan bermutu di daerahnya masing-masing.

Salam a.n panitia
Rahmintama


Ilustrasi foto atas: 
Penjurian Lomba Foto ABK Tk. Nasional 2012


Ilustrasi foto bawah:
Panitia sedang merekap seluruh kiriman foto dan naskah peserta. 












Berikut ini adalah nama-nama pemenangnya dari kedua lomba tersebut.


NAMA-NAMA PEMENANG
LOMBA FOTO tentang ABK
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012


JUARA 1
No.Kode: FT08-1
Nama: A. Tommy Sasongko
Judul Foto: Dalang Cilik
Institusi: Yayasan Senang Hati
Alamat: Denpasar, Bali
Total Nilai: 98
Hadiah: Rp 10.000.000,- (dipotong pajak)


JUARA 2
No.Kode: FT40-2
Nama: Said Mufti
Judul Foto: Tetap Menang Meski Bersama Gelap
Institusi: Riau Pos
Alamat: Pekanbaru Riau
Total Nilai: 91
Hadiah: Rp 5.000.000,- (dipotong pajak)

JUARA 3
No.Kode: FT24-1
Nama: Agoes Rudianto
Judul Foto: Berangkat Sekolah
Institusi: Solo Pos
Alamat: Sukoharjo, Jawa Tengah
Total Nilai: 88
Hadiah: Rp 3.000.000,- (dipotong pajak)


Kemudian peserta yang meraih 10 FOTO FAVORIT adalah:


1). No.Kode: FT83-1
Nama: Dharma Wijayanto
Judul Foto : Merah Putih di Manusela
Institusi: Majalah Gatra
Alamat: Jakarta
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

2). No.Kode: FT42-2
Nama: Arief Budiman
Judul Foto : Suka Cita Jambore ABK
Institusi: Radar Solo
Alamat: Surakarta
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

3). No.Kode: FT81-1
Nama: Kristianto Purnomo
Judul Foto: Meniti Kawat Baja
Institusi: Kompas.Com
Alamat: Kasihan, Bantul, D.I Yogayakarta   
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

4).No.Kode: FT59-3
Nama: Hendra Setyawan
Judul Foto: Belajar di Halaman Sekolah #3
Institusi: Umum
Alamat: Jakarta
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

5). No.Kode: FT49-1
Nama: Dhoni Setiawan
Judul Foto: Korban Kebakaran Penjaringan
Institusi: LKBN Antara
Alamat: -
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

6). No.Kode: FT64-1
Nama: La Ode Mz Sakti Qudratullah
Judul Foto:Dimanapun Aku Dapat Belajar
Institusi: Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin
Alamat: Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)


7). No.Kode: FT41-5
Nama: Cun Cahya Edywinata
Judul Foto: Kekurangan tidak Menyurutkan Semangat
Institusi: Harian Semarang
Alamat: Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

8). No.Kode: FT27-4
Nama: Arie Basuki
Judul Foto: Di Atas Perahu Galon
Institusi: Jurnalis Foto Merdeka.com
Alamat: Jl. Tebet, Jakarta.
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

9). No.Kode: FT15-2
Nama: Dwi Pambudo
Judul Foto: Belajar di Bawah Jembatan
Institusi: Rakyat Merdeka
Alamat: -
Total Nilai: 80
Hadiah: Rp 500.000,- (dipotong pajak)

10). No.Kode: FT54-1
Nama: Yoma Times Suryadi
Judul Foto: Difabel Juga Bisa
Institusi: Fotografer Suara Merdeka
Alamat: Surakarta
Total Nilai: 80
Hadiah    : Rp 500.000,- (dipotong pajak)



NAMA-NAMA PEMENANG
LOMBA PENULISAN JURNALISTIK tentang ABK
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012



JUARA 1
No.Kode    : T37.1   
Nama: Gusnaldi
Judul Naskah: Tiara Teruslah Tersenyum (di Harian Singgalang).

Profesi: Wartawan.
Alamat: Kota Padang.
Total Nilai: 425
Hadiah: Rp 8.000.000,- dan sebuah Laptop (dipotong pajak)

JUARA 2
No.Kode: T25.1
Nama: Inni Indarpuri
Judul Naskah: Menakar Harapan Anak Autis Keluar dari Ketersendirian, Anak Spesial dengan Biaya Spesial (di Harian Tribun Kaltim).

Profesi: Pegawai Negeri Sipil.
Alamat: Samarinda Kaltim 75125.
Total Nilai: 410
Hadiah: Rp 7.000.000,- (dipotong pajak)

JUARA 3
No.Kode: T22.1
Nama: Ciptono
Judul Naskah: Makna Kemenangan Sejati (di Suara Merdeka, Semarang).

Profesi: Pendidik
Alamat: Semarang, Jawa Tengah.
Total Nilai: 407
Hadiah: Rp 5.000.000,- (dipotong pajak)


Kemudian peserta yang meraih 6 TULISAN FAVORIT adalah:

1) No.Kode: T30.2
Nama: Imam Subkhan
Judul Naskah: Izinkan Kami Bergembira (di Harian Joglo Semar).

Profesi: Pejabar Humas Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus.
Alamat: Solo, Jawa Tengah
Total Nilai: 401
Hadiah: Rp 1.000.000,- (dipotong pajak)

2). No.Kode: T6.1
Nama: Novri Lifinus
Judul Naskah: Penyandang Down Syndrome Masih Terasing (tayang di website KBR68H).

Profesi: Jurnalis KBR68H.
Alamat: Kramatjati, Jakarta.
Total Nilai: 395
Hadiah: Rp 1.000.000,- (dipotong pajak)

3). No.Kode: T12.2
Nama: Rejokirono
Judul Naskah: Saatnya Memandirikan Tunagrahita (di Harian Kedaulatan Rakyat).

Profesi: Pendidik
Alamat: Giwangan, Yogyakarta.
Total Nilai: 386
Hadiah: Rp 1.000.000,- (dipotong pajak)

4). No.Kode: T11.1
Nama: Rahayu Astrini
Judul Naskah: Belajar Membantik dalam Dunia Senyap (di Joglo Semar).

Profesi: Reporter Joglo Semar.
Alamat: Solo, Jawa Tengah.
Total Nilai: 374
Hadiah: Rp 1.000.000,- (dipotong pajak)

5) No.Kode: T1
Nama : Liliek Dharmawan
Judul Naskah: Membangun Asa Anak Tunanetra (di Harian Media Indonesia)

Profesi: Wartawan Media Indonesia.
Alamat: Purwokerto, Jawa Tengah.
Total Nilai: 367
Hadiah: Rp 1.000.000,- (dipotong pajak)

6) No.Kode: T9.1
Nama : Safrina Rovasita
Judul Naskah: Angin Segar Sekolah Inklusi di DIY (di Harian Kedaulatan Rakyat).

Profesi: Guru.
Alamat: Sleman, DIY.
Total Nilai: 356
Hadiah: Rp 1.000.000,- (dipotong pajak)

Gebyar PK-PLK 2012: ABK pun Mampu Hasilkan Karya

$
0
0
by Rahmintama

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan Gebyar PK-PLK Dikdas (Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan Dasar) tahun 2012, di Bandung, Jawa Barat.

Gebyar PK-PLK Dikdas 2012 diselenggarakan di GOR Bikasoga, Bandung yang berlangsung dari 22-26 November 2012 dan diikuti oleh seluruh sekolah luar biasa tingkat sekolah dasar yang ada di 33 provinsi di Indonesia.  Sebanyak 300-an peserta meliputi siswa, kepala sekolah, manajer bengkel sentra, dan perwakilan dinas pendidikan se-Indonesia hadir dalam perhelatan tahunan ini.

Selain menampilkan kreativitas dan hasil anak berkebutuhan khusus pada penyelenggaraan Gebyar PK-PLK ini dilakukan enam perlombaan, yaitu lomba manajemen pengelolaan dan pemberdayaan sentra; lomba penampilan stand; lomba unjuk karya ABK; lomba/festival band ABK (tunanetra); lomba catur; dan lomba melukis.

Dan untuk yang pertama kalinya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar menyelenggarakan Lomba Penulisan Jurnalistik dan Lomba Foto tentang ABK tingkat Nasional tahun 2012. Hasil dari Lomba Foto tentang ABK ini dipamerkan di GOR Bikasoga. Melalui pameran foto tentang ABK ini, masyarakat dapat melihat secara dekat aktifitas dan tentang bagaimana akses/layanan pendidikan mereka yang direkam oleh peserta dari  kalangan pewarta foto Indonesia dan penghobi/pemerhati fotografi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Siswa Berkebutuhan Khusus dalam berkarya. Selain itu kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan manajemen sentra dalam membina ketrampilan anak-anak berkebutuhan khusus dan mendorong kepedulian daerah dalam pembinaan Sentra PK-PLK.

"Anak berkebutuhan khusus juga mampu menghasilkan karya. Karena bila dibimbing dengan komprehensif, penyandang disabilitas tidak menjadi halangan untuk unjuk karya," tegas Direktur PPK-LK Dikdas Mudjito disela-sela pembukaan Gebyar PK-PLK 2012 di GOR Bikasoga, Bandung, Jawa Barat.

Menurut Mudjito, minimnya fasilitas pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus berupa sekolah luar biasa mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, menjadi salah satu penyebab masih banyaknya siswa penyandang ketunaan yang belum memperoleh kesempatan bersekolah. Padahal, menurut Mudjito, meskipun memiliki keterbatasan dari segi logika, anak-anak berkebutuhan khusus sebenarnya memiliki kekuatan tersendiri terutama dari sisi estetika dan etika.

“Untuk itu, Kemdikbud terus mendorong pemerintah daerah untuk membantu meningkatkan kreativitas anak-anak berkebutuhan khusus, karena banyak dari penyandang disabilitas itu memiliki potensi dan bakat luar biasa,” tegasnya.

Hak untuk mendapatkan pembinaan khusus bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di segala bidang dijamin oleh undang-undang. Amanat UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pada Pasal 32 Ayat 1 tentang pendidikan khusus (PK) seperti untuk anak dengan disabilitas (cacat), kemudian anak cerdas istimewa dan bakat istimewa. Kemudian Ayat 2 tentang Pendidikan Layanan Khusus (PLK) seperti anak jalanan, anak dari keluarga miskin absolut, anak korban trafficking, anak TKI, anak korban bencana, anak pelacur dan pelacur anak, anak korban narkoba dan HIV/AIDS, anak di daerah terpencil atau pedalaman atau pulau-pulau, dan lapas anak.

“Melalui event ini, ada ajang silahturahi antarsentra, dan ABK. Karena ABK perlu suasana pendidikan yang menarik, menyenangkan dan menantang, sehingga mereka mampu meningkatkan kepercayaan dan kompetensi diri,” ujar Mudjito.

Lebih jauh Mudjito menerangkan bahwa peserta Gebyar PK-PLK 2012 berasal dari Sentra PK-PLK yang bernaung di SLB Negeri Pembina se-Indonesia. Sentra PK-PLK berperan sebagai penyusunan program dan wadah ketrampilan dan life skill bagi siswa dan masyarakat berkebutuhan khusus.

"Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh Kemdikbud dirancang untuk mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk praktek di bidang multi disiplin kompetensi. Nantinya, usai mereka menjalani pendidikan dan pembinaan di Dikdas dan Dikmen, mereka akan menjadi seorang mandiri, profesional yang dapat produknya memiliki daya saing di pasaran. Hal ini seiring untuk menunjang program pemerintah dalam menggalakkan industri ekonomi kreatif," papar Mudjito.[\]

92 Lembaga Peroleh Bantuan Kemdikbud

$
0
0
(by Rahmintama)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas) memberikan bantuan operasional untuk 92 lembaga melalui APBNP tahun 2012.

Sosialisasi penyaluran bantuan operasional bagi 92 tersebut dilakukan nota kesepahaman bersama di SLB Negeri Pembina, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (30/11/2012). Lembaga tersebut terdiri dari sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan program CIBI (cerdas istimewa dan bakat istimewa) pada 32 sekolah di Provinsi Jawa Barat dan 58 sekolah di Provinsi Banten. Kemudian ditambah dua lembaga Pendidikan Layanan Khusus lainnya yaitu Pertuni dan PPCI. Masing-masing lembaga memperoleh bantuan operasional Rp 25juta.

"Pemerintah memprioritaskan program pembangunan pendidikan pada peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pemerataan dan akses mendapatkan pelayanan pendidikan. Sehingga kegiatan program direktorat diarahkan kepada peningkatan daya tampung dan kesempatan pada Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK). Salah satunya adalah pemberian bantuan operasional bagi 92 lembaga tersebut," kata Direktur PPK-LK Dikdas, Mudjito dalam acara tersebut.

Tahun ini, Kemdikbud melalui Dit.PPK-LK Dikdas menyalurkan beasiswa bagi 1.000 anak dari orang tua disabilitas masing-masing sebesar Rp 1juta; bantuan operasional 1.171 SLB masing-masing sebesar Rp 40juta; bantuan operasional 514 sekolah penyelenggara pendidikan inklusif masing-masing sebesar Rp25juta; bantuan operasional 40 sekolah penyelenggara program CIBI masing-masing sebesar Rp 25juta.

Menurutnya, upaya untuk mendukung penuntasan wajib belajar 9 tahun itu semakin merata. Oleh karena itu sudah banyak langkah strategis untuk memberikan pula pelayanan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan disabilitas maupun ABK non disabilitas seperti anak dengan potensi CIBI.

Terutama ABK dengan disabilitas, sebanyak 70% ABK tersebut belum terjangkau oleh pemerintah. Faktor biaya dan keluarga yang malu pada kondisi anak juga turut menyumbang masih kurangnya jangkauan terhadap anak-anak tersebut.

Berdasarkan data terakhir, jumlah ABK dengan disabilitas di Indonesia pada 2011 diperkirakan sebanyak 356.192, sedangkan yang telah memperoleh layanan pendidikan pada 1.600-an SLB di Indonesia hanya sekitar 85.645 anak. “Harus diakui banyak sekali kendala dan hambatan yang dialami pemerintah,” katanya.

Untuk itu pemerintah pusat dan pemerintah daerah terus-menerus mensosialisasikan kepada masyarakat agar mau menyekolahkan anak penyandang disabilitas tersebut di daerahnya masing-masing.

Tahun ini ada sebanyak Rp83 miliar di luar Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana itu hanya cukup untuk mencakup sekitar 106.000 anak dengan beasiswa ABK sebesar Rp750.000 per tahun untuk tiap anak. "Melalui APBNP tahun ini diberikan bantuan tambahan beasiswa bagi 105.185 ABK masing-masing sebesar Rp 250.000 sehingga genap menjadi Rp1juta. Idealnya memang Rp 2,5juta per anak per tahun," harap Mudjito.

Pihaknya juga akan mengajukan tambahan dana sebesar Rp500 miliar untuk pembentukan gerakan pendukung pendidikan inklusi di semua daerah di Indonesia. Gerakan itu tidak diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur fisik, melainkan pada pengembangan kepedulian semua stakeholders. Dengan itu pada 2015 ditargetkan minimal 50% ABK sudah dapat terakomodir.

"50% merupakan suatu angka yang cukup sulit agar ABK bisa sekolah. Apalagi kesulitan untuk menyisir ABK yang tersisa di pinggir-pinggir daerah," katanya.

Pihaknya terus mendorong para orangtua ABK untuk tidak segan menyekolahkan anaknya di SLB maupun sekolah penyelenggara pendidikan inklusi, karena peran serta masyarakat menjadi pendukung pemerintah untuk mewujudkan pemenuhan pendidikan bagi ABK dengan disabilitas atau pendidikan untuk semua (Education for All).

“Pemerintah menjamin semua ABK akan mendapatkan bersekolah dan beasiswa, karena hal itu amanat UU Sistem Pendidikan Nasional No.20/2003 pada Pasal 32 tentang PK-PLK dan turunanannya di Permendiknas No.7/2009 tentang pendidikan inklusif, terutama bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosisal,” paparnya.[\]

Daftar Para Pemenang Gebyar PK-PLK Dikdas 2012

$
0
0
Kontingen Gebyar 2012 dari Jawa Barat
(by Rahmintama)

Gebyar Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus jenjang Pendidikan Dasar (PK-PLK Dikdas) yang diselenggarakan di GOR Bikasoga, Bandung, Jawa Barat, berlangsung dari 22-26 November 2012 dan diikuti oleh sekolah luar biasa tingkat sekolah dasar 33 provinsi dan seluruh Sentra PK-PLK yang ada di Indonesia. 

Sebanyak 300-an peserta meliputi siswa, kepala sekolah, manajer bengkel sentra, dan perwakilan dinas pendidikan se-Indonesia hadir dalam perhelatan tahunan ini.

Selain menampilkan kreativitas dan hasil anak berkebutuhan khusus se-Indonesia, dan pemeran hasil Lomba Foto tentang ABK dan pameran hasil Lomba Penulisan Jurnalistik tingkat Nasional tahun 2012, pada penyelenggaraan Gebyar PK-PLK ini dilakukan beberapa lomba.

Berikut ini daftar hasil pemenang lomba pada Gebyar PK-PLK Dikdas 2012:


1. LOMBA MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN SENTRA PK-PLK
  • Juara I: UPT SMPLB N Kota Pasuruan dan SLBN Cerme Kab. Gresik, Jawa Timur
  • Juara II: SLBN I Palangkaraya, Kalimantan Tengah
  • Juara III: SLB YPAC Manado, Sulawesi Utara
  • Harapan I: SLB Autis Harapan Mandiri Palembang, Sumatera  Selatan
  • Harapan II: SLBN Cicendo Bandung, Jawa Barat
  • Harapan III: SLBN 01 Jakarta, DKI Jakarta


2. LOMBA PENAMPILAN STAND
  • Juara I, Provinsi Jawa Tengah (Nilai: 71.81)
  • Juara II, Provinsi Jawa Barat (Nilai: 63.05)
  • Juara III, Provinsi Jawa Timur (Nilai: 60.57)
  • Harapan I, Provinsi DKI Jakarta (Nilai: 57.24)
  • Harapan II, Provinsi Riau (Nilai: 52.76)
  • Harapan II, Provinsi Kalimantan Selatan (Nilai: 52.67)


3. LOMBA UNJUK KARYA/DEMONSTRASI PEMBUATAN PRODUK BARANG
  • Juara I, Provinsi Jawa Timur, Nama Produk: Wayang dari daun mangga/jamu/lampu (Nilai: 89,00)
  • Juara II, Provinsi Jawa Tengah, Nama Produk: Minuman Carika (Nilai: 88,67)
  • Juara III, Provinsi Gorontalo, Nama Produk: Sulaman Trawang dan Songkok (Nilai: 86,00)
  • Harapan I, Provinsi DKI Jakarta, Nama Produk: Bir pletok /batik/manik-manik (Nilai: 85,33)
  • Harapan II, Provinsi Sumatera Selatan, Nama Produk: Tenun Tradisional, (Nilai: 85,00)
  • Harapan II, Provinsi Jawa Barat, Nama Produk: Kapucino dan Pembukuan (Nilai: 83,67)


4. LOMBA BAND ABK/TUNANETRA se-Jawa Barat
  • Juara I, SLB Budi Nurani Kota Sukabumi.
  • Juara II, SLB Taruna Mandiri Kuningan.
  • Juara III, SMALB/ SLB-A Negeri Pajajaran Kota Bandung
  • Harapan I, SMPLB/ SLB-A Negeri Pajajaran Kota Bandung
  • Harapan II, SLB-B Pembina Jawa Barat Kab. Sumedang
  • Harapan III, SLB-A Citerureup, Kota Cimahi.


5. LOMBA CATUR ABK/TUNANETRA se-Jawa Barat
  • Juara I, Junaedi [SLB-A Negeri Pajajaran, Kota Bandung]
  • Juara II, Soni [SLB-A Negeri Pajajaran, Kota Bandung]
  • Juara III, Suhanda [SLB-A Negeri Citeureup, Kota Cimahi]
  • Harapan I, Dian [SLB-A Negeri Pajajaran, Kota Bandung]
  • Harapan II, Faturohman [SLB-A Negeri Citeureup, Kota Cimahi]
  • Harapan III, Suhendi [[SLB-A Negeri Citeureup, Kota Cimahi]

6. LOMBA MELUKIS ABK/TUNARUNGU se-Jawa Barat
  • Terbaik I, M. Rizki Ramadhan [SLB-B Prima Bhakti Mulia Cimahi]
  • Terbaik II, Neni Hayati [SLB AL-Hikmah Padalarang]
  • Terbaik III, Ilham Al-Ghozali [SLBN Pembina Sumendang]
  • Favorit I, Krisnawati [SLBN Purwakarta]
  • Favorit II, Kerine Claudya W [SLB Prima Bhakti Mulia Cimahi]
  • Favorit III, Willyanto [SLB Tunas Harapan Karangan]

7. Pemenang Lomba Foto tentang ABK tingkat Nasional 2012 yang ikuti pewarta foto seluruh Indonesia, pendidik dan pemerhati ABK.

8. Pemenang Lomba Penulisan Jurnalistik tentang ABK tingkat Nasional 2012 yang ikuti jurnalis seluruh Indonesia, pendidik dan pemerhati ABK.



Senang rasanya kedua lomba tingkat nasional sekaligus yaitu Lomba Foto tema ABK dan Lomba Penulisan Jurnalistik tema ABK telah sukses. Ini penyelenggaraan yang pertama kali di Indonesia lomba dengan tema Anak berkebutuhan Khusus. Dan lebih bangga lagi dapat berfoto bersama dengan pemenangnya, ki-ka: Agoes Rudianto (Juara 3 Foto dari Solo Pos), Said Mufti (Juara 2 Foto dari Riau Pos), A. Tommy Sasongko (Juara 1 Foto dari Yayasan Senang Hati), Bung Rahmintama (Ketua Lomba Foto, & Ketua Lomba Penulisan ABK 2012), Gusnaldi (Juara 1 Penulisan dari Harian Singgalang), Inni Indarpuri (Juara 2 Penulisan dari PNS Samarinda Kaltim), dan yang perwakilan pak Ciptono (Juara 3 Penulisan dari Kepsek SLBN Pembina Semarang).

PK dan PLK Miliki Model Penanganan dan Pelayanan Pendidikan Yang Berbeda-beda

$
0
0

Dijelaskan pada UU Sisdiknas Pasal 32 Ayat 1 tentang Pendidikan Khusus (PK), dan UU Sisdiknas Pasal 32 Ayat 2 tentang Pendidikan Layanan Khusus (PLK). 

Sedangkan singkatan "PKLK" yang baru-baru ini dipakai untuk istilah dalam nama direktorat di Kemdikbud, dimaksudkan adalah PK-PLK. Singkatan "LK" atau yang dimaksud PLK bukan bagian dari PK.

Sehingga antara Pendidikan Khusus dengan Pendidikan Layanan Khusus memiliki jenis atau model pendekatan pelayanan pendidikan yang berbeda-beda.  

Anak-anak penyandang ketunaan dan yang mengalami masalah dengan proses belajar mereka sering ditangani di Sekolah Luar Biasa. Sekitar tahun 2000-an model pendidikan inklusif dikampanyekan oleh beberapa NGO dan kementerian pendidikan agar sekolah umum/reguler "dipaksa" harus mau menerima anak-anak berkebutuhan khusus dari penyandang disabilitas/ketunaan termasuk di dalamnya anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar (spt penyandang autis, ADHD/ADD, disleksia dsb). Karena hal itu menjadi amanat UU Sisdiknas dan Education for All yaitu sekolah umum harus siap menerima ABK dengan disabilitas tanpa diskriminasi.

Sementara anak-anak usia sekolah (7-18/19 tahun) yang selama ini ditangani "PLS (Pendidikan Luar Sekolah)" adalah sama dengan anak-anak usia sekolah di "PLK". Banyak daerah maupun pihak dinas terkait masih belum menyelami tentang PLK. Padahal pada UU Sisdiknas tidak ada satu pun yang menyebutkan tentang Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

Model layanan edukasi bagi PLK sama seperti di PLS dahulu yaitu seperti di PKBM, dan jika memungkinan beberapa jenis anak-anak PLK bisa masuk ke sekolah umum (seperti anak miskin, korban bencana alam, yatim-piatu, anak pengungsi, anak korban perceraian, anak pengasong, pekerja anak). Sedangkan layanan pendidikan bagi anak-anak PLK di luar itu seperti anak jalanan, anak lapas, anak korban narkoba, anak pelacur, pelacur anak, bisa ditempatkan pada lokasi khusus seperti PKBM atau home schooling. 

Untuk layanan edukasi bagi anak-anak suku minoritas, anak-anak perkebunan dari orang tua sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), dan anak-anak kepulauaan di daerah 3T (Terdalam, Terdepan/Terluar, dan Tertinggal), mereka ditempatkan dalam sekolah satu atap mulai jenjang TK hingga SMA/SMK, atau model lain yaitu pendidikan Filial. Pendidikan Filial adalah kata lain kelas jauh, yaitu suatu kelas yang awalnya diperuntukan untuk siswa-siswi yang ingin bersekolah di suatu sekolah, tetapi tidak bisa bersekolah di sekolah yang dituju karena keterbatasan kursi (ruang kelas) dan wilayah antara sekolah yang dituju dengan tempat tinggal siswa-siswi jauh.

by Rahmintama
Sekjen Forum Komunikasi PK-PLK se-Indonesia

bagi yang memerlukan pencerahan/penjelasan lebih lanjut terhadap tema diatas, kami bersedia diajak untuk diskusi kelompok (Focus Group Discussion), diseminarkan, maupun diundang workshop. Silahkan hubungi via SMS ke 0821 60 600 200 (mohon sebutkan nama dan institusi anda). Terima kasih atas atensinya. :)

Silahkan bergabung ke grup fesbuk: FORUM KOMUNIKASI PK-PLK se-INDONESIA

dan memberikan like ke:  Forum Komunikasi PK dan PLK se-Indonesia

FLS2N 2013: Pelestarian Adat dan Budaya Harus Tepat dan Cerdas

$
0
0
Sebanyak 2.838 siswa jenjang SD, SMP, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Pendidikan Dasar, SMA, SMK, dan (PK-LK) Pendidikan Menengah akan berlaga di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang akan digelar di Medan, Sumatera Utara, 16-22 Juni 2013. Mereka akan berkompetisi di sejumlah cabang festival dan lomba di bidang kesenian.

Untuk jenjang pendidikan dasar kategori anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu SDLB dan SMPLB, diikuti sebanyak 198 siswa berkebutuhan khusus. Mereka akan mengikuti sejumlah kompetisi yaitu Menyanyi Solo SDLB (33 siswa), Melukis & Mewarnai SDLB (33 siswa putri), Cipta & Baca Puisi SDLB (33 siswa putra/putri), Menyanyi Solo SMPLB (33 siswa putra/putri), Melukis & Mewarnai SMPLB (33 siswa putra/putri), dan Memainkan Alat Musik Modern SMPLB (33 siswa).

"Mereka menginap dan berlomba di Hotel Grand Angkasa, Kota Medan," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PPK-LK Dikdas) Kemdikbud, Mudjito saat melihat persiapan panitia menjelang pelaksanaan lomba di Medan.

Menurutnya, selain gali dan melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, ajang nasional ini khususnya bagi ABK sebagai upaya memberikan ruang bagi kreativitas dan apresiasi berkesenian.

"Kita sudah banyak tahu bagaimana kesenian kita, terus-menerus seolah-olah di caplok oleh negara lain. Untuk itu ajang ini sebagai menanamkan dan membina apresiasi kesenian Indonesia, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa," kata Mudjito.

Empat komponen terpenting dalam pendidikan di Indonesia yaitu olah hati yang menanamkan budi pekerti, karakter bangsa, dan meningkatkan akhlak mulia. Kemudian olah pikir yang membangun kompetensi mandiri melalui kecerdasan intelektual. Lalu olah rasa yang mampu untuk mengembangkan potensi sensitifitas, daya apresiasi dan daya kreasi seni dan budaya. Terakhir olah raga atau mengembangkan keterampilan kinestetik dengan meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik.

Seperti anak penyandang tunarungu, mereka memiliki kemampuan pantomim dan melukis, anak penyandang tunadaksa bisa membuat puisi yang merintihkan air mata saat kita mendengarnya, dan anak tunanetra pandai menyanyi.

"Melalui ajang seperti ini, mereka akan bangga dengan budaya dan tradisinya karena dapat diapresiasikan melalui sebuah event FLS2N di Medan yang dilihat oleh kontingen provinsi lain," kata Mudjio.

Dua ribuan siswa datang ke FLS2N 2013 Medan

Sebanyak 2.838 siswa jenjang SD, SMP, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Pendidikan Dasar, SMA, SMK, dan (PK-LK) Pendidikan Menengah akan berlaga di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang akan digelar di Medan, Sumatera Utara, 16-22 Juni 2013. Mereka akan berkompetisi di sejumlah cabang festival dan lomba.

Hal demikian terungkap dalam rapat koordinasi panitia FLS2N yang digelar di Ruang Sidang Gedung E lantai 5, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin, 3 Juni 2013. Rapat dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dr. Thamrin Kasman, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Setditjen Dikdas Drs. Ir. Nono Adya, MM, M.T, perwakilan dari Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pembinaan PK-LK Dikdas, Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen, dan Direktorat Pembinaan SMK.

Dari jumlah tersebut, peserta paling banyak berasal dari jenjang SMK, yaitu 34%. Kemudian disusul peserta SMP 22%, SMA 21%, SD 9%, serta PK-LK Dikdas dan PK-LK Dikmen masing-masing 7%.

Untuk melengkapi acara, juga akan digelar pameran pendidikan. Pameran berupa stan yang diisi oleh Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan sejumlah sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.

Agar acara lebih semarak, Thamrin berharap media nasional baik cetak, elektronik, maupun daring (dalam jaringan—on-line) mempublikasikan seluruh kegiatan FLS2N dari awal hingga akhir. Media internal yang dimiliki Kemdikbud pun agar memaksimalkan perannya. “Yang penting ada penyebarluasan. Masing-masing melakukan konsolidasi internal,” tegasnya.

Rencananya, pembukaan FLS2N digelar di Lapangan Merdeka, Medan. Mendikbud Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA dijadwalkan hadir membuka acara. Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Puji Nugroho, S.T pun akan hadir.

Jenis Festival/Lomba dan Jumlah Peserta

Jenjang Pendidikan SD diikuti sebanyak 264 siswa dengan rincian: 
  1. Menyanyi Solo/Tunggal (33 siswa), 
  2. Pidato Bhs Indonesia (33 siswa), 
  3. Membuat cerita bergambar (33 siswa), 
  4. Seni Tari Daerah (99 siswa), 
  5. Keterampilan Menganyam (33 siswa), dan 
  6. Pantomim (33 siswa). 
Tempat menginap dan lokasi lomba di Hotel Grand Asean, Medan.

Jenjang Pendidikan SMP diikuti sebanyak 264 siswa dengan rincian:
  1. Festival Musik Tradisional (165 siswa berlomba di Hotel Danau Toba), 
  2. Festival Tari Tradisional (165 siswa berlomba di Hotel Danau Toba), 
  3. Vokal Grup (165 siswa berlomba di Hotel Grand Kanaya), 
  4. Cipta Cerpen (33 siswa berlomba di Hotel Grand Kanaya), 
  5. Story Telling (33 siswa berlomba di Hotel Garuda Plaza), 
  6. Membaca & Hifzh Al-Qur'an (66 siswa berlomba di Hotel Polonia)

Jenjang Pendidikan SDLB dan SMPLB diikuti sebanyak 198 siswa, dengan rincian: 
  1. Menyanyi Solo SDLB (33 siswa), 
  2. Melukis & Mewarnai SDLB (33 siswa putri), 
  3. Cipta & Baca Puisi SDLB (33 siswa putra/putri),
  4.  Menyanyi Solo SMPLB (33 siswa putra/putri), 
  5. Melukis & Mewarnai SMPLB (33 siswa putra/putri), dan 
  6. Memainkan Alat Musik Modern SMPLB (33 siswa). 
Tempat menginap dan lokasi lomba di Hotel Grand Angkasa, Medan.


Jenjang Pendidikan SMA diikuti sebanyak 594 siswa, dengan rincian: 
  1. Seni Cipta & Baca Puisi (66 siswa berlomba di Hotel Madani), 
  2. Seni Vokal (66 siswa berlomba di Hotel Garuda), 
  3. Seni Baca Al Quran (66 siswa berlomba di Hotel Madani),
  4. Seni Desain Poster (66 siswa berlomba di Hotel Garuda), 
  5. Seni Kriya (66 siswa berlomba di Taman Budaya), 
  6. Seni Tari Kreasi Berpasangan (66 siswa berlomba di Hotel Madani), dan 
  7. Seni Drama/Teater (198 siswa berlomba di Taman Budaya)

Jenjang Pendidikan SMK diikuti sebanyak 957 siswa, dengan rincian: 
  1. Seni Tari Tradisional (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan), 
  2. Seni Tari Daerah/Karawitan (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan), 
  3. Seni Teater Bahasa Indonesia (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan), 
  4. Seni Musik/Band (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan), dan 
  5. Seni Musik Gitar Klasik Tunggal (33 siswa berlomba di Hotel Sakka)

Jenjang Pendidikan SMALB diikuti sebanyak 198 siswa, dengan rincian: 
  1. Seni Lukis (33 siswa berlomba di Hotel Emerald Garden),
  2. Menyanyi Solo (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel),
  3. Tata Rias & Modeling (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel),
  4. Tari Tradisional (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel), 
  5. Design Grafis/Komputer (33 siswa berlomba di Hotel Emerald Garden), dan
  6. Pantomim (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel).


Pelestarian Adat dan Budaya

Budaya adalah sesuatu yang hidup dan terus berkembang, bukan statis dan beku. Sebagai akar budaya nasional, maka pelestarian adat dan budaya daerah perlu dilakukan. Tetapi caranya harus tepat dan cerdas, bukan dengan menutup diri. Begitulah kata Drs Rahudman Harahap, MM, yang dimintai pendapatnya terkait Festival  & Lomba Seni  Siswa Nasional (FLS2N).

Festival yang akan diikuti sekitar 4.400  peserta berasal dari tingkat SD, SMP sampai SMA dan SMK dari seluruh  Indonesia ini akan dibuka langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia M Nuh di Lapangan Merdeka Medan pada Senin (17/6/2013).

Menurut Rahudman, sejak dulu bangsa ini sudah berinteraksi dengan dunia luar. Nilai-nilai luhur adat dan budaya bangsa ini harus diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga sungguh sangat tepat kalau FLS2N digelar. “Kebudayaan harus menjadi jati diri bangsa dan anak negeri perlu dibekali untuk hidup bersaing dalam dunia yang terus berkembang,” ujar Rahudman. Dikatakan Rahudman, bangsa Indonesia memiliki keluhuran, keunggulan, kekhasan sejarah, peradaban dan kebudayaan. Hal inilah yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Karenanya, harus menjadi tugas dan kewajiban semua untuk melestarikan dan mengembangkan semua yang telah dimiliki saat ini.

“Jika ekonomi berbasis sejarah, budaya dan warisan bisa dikembangkan di seluruh Indonesia, saya optimis pembangunan ekonomi akan mempercepat pembangunan daerah, memperluas lapangan kerja dan akan menjadi sumber baru bagi perekonomian daerah,” tuturnya.


Di tempat terpisah, Ketua Panitia FLS2N Henri Siregar, audiensi ke Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, untuk memaparkan kegiatan FLS2N.  Kata Henri, even ini akan digelar 16 sampai 22 Juni mendatang.

“Jumlah peserta yang mengikuti even ini lebih kurang 4.400 siswa yang berasal dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Perlombaan yang ditampilkan akan diikuti peserta mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Adapun perlombaan yang ditampilkan diantaranya seni suara, tari, lomba baca Al Quran, seni lukis serta  tari tradisional,” kata Hendri.

Menurut Hendri, tujuan even ini digelar  untuk membina dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni dan sastra. Kemudian menanamkan dan membina apresiasi seni dan sastra, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa. Serta membangun karakter bangsa.

Sedangkan hasil yang diharapkan dari even dengan mengusung tema Karya Prestasi Siswa untuk Kemilau Budaya Nusantara ini, kata  Hendri, di antaranya terciptanya suasana kom-petitif  yang sehat antar siswa, sekolah  dan antar provinsi di bidang kesenian. Lalu, terwujudnya pengembangan bakat dan kreativitas.

Sedangkan Drs H Dzulmi Eldin MSi  yang menerima  panitia  Festival  & Lembaga Seni  Siswa Nasional (FLS2N) di  Balai Kota Medan, Selasa (4/6), mendukung penuh kegiatan FLS2N.  Apalagi Kota Medan dipercayakan menjadi even berskala nasional tersebut. Untuk itu dia akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga berjalan dengan sukses dan lancar. Terkait itu dia minta kepada SKPD di lingkungan Pemko Medan yang terkait dengan  pelaksanaan FLS2N untuk terus bersinergi dengan pihak panitia.

“Untuk itu saya minta kepada pihak panitia agar tidak sungkan-sungkan  menyampaikan apa yang perlu dibantu demi kesuksesan even FLS2N. Jadi terus saling berkoordinasi, sebab kita mendukung penuh kegiatan ini. Saya berharap even ini bisa berjalan lebih baik dibandingkan even-even yang telah digelar sebelumnya,” ujarnya didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri Lubis MM, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas)  Drs Erwin Lubis,  Kadis Pendidikan Drs Parluhutan Lubis, Kadispora Drs Abd Azis  dan Kabag Humasy Budi Hariono SSTP MAP.

Eldin selanjutnya mengimbau  kepada seluruh pelajar yang ada di Kota Medan untuk mengikuti even tersebut. Selain untuk ikut memeriahkan, even ini juga sebagai kegiatan ekstra kokurikuler. “Kesenian yang ditampilkan masing-masing daerah dapat dikolaborasikan dengan kesenian yang ada di daerah ini  sebagai inspirasi  guna memperkaya seni budaya kita. Artinya, kita tidak hanya mengejar juara semata tetapi menjadikan even ini sebagai ajang untuk mengembangkan seni budaya kita menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

3.957 Atlet O2SN 2013 Berlaga di Balikpapan

$
0
0
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang dipercayakan kepada Provinsi Kaltim sebagai tuan rumah, akan dipusatkan di Kota Balikpapan selama delapan hari, mulai 29 Juni hingga 6 Juli 2013.

Sebanyak 3.957 atlet yang menjadi peserta O2SN dari 33 provinsi di Indonesia akan memenuhi dua kota di Provinsi Kaltim, yakni Balikpapan dan Samarinda karena daerah ini dipercaya menjadi tuan rumah O2SN 2013.

“Jumlah 3.957 orang itu murni atlet pelajar, sedangkan jika ditambah dengan pendamping, ofisial, wasit, dan sejumlah orang tua siswa yang turut mendampingi anak-anaknya berlaga, maka jumlahnya sekitar 7.200 orang,” ujar Sekretaris Panitia O2SN tingkat Kaltim Asli Nuryadin.

“Dari beberapa kali pertamuan yang telah kami lakukan, hampir semua cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN dipastikan di Balikpapan, tetapi untuk cabang renang dan atletik ada kemungkinan digelar di Samarinda,” ujarnya.

Nuryadin yang juga Kepala Bidang Pembinaan SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kaltim ini melanjutkan bahwa renang dan atletik yang dimungkinkan dipindah ke Samarinda karena venues untuk kedua cabang itu dinilai belum standar jika digelar di Balikpapan.

Namun demikian, lanjutnya, pemindahan dua cabang olahraga itu ke Samarinda masih belum pasti, karena tim dari pusat yang berwenang untuk menilai standar atau tidaknya venues untuk kelas siswa adalah tim kepanitiaan O2SN dari Tingkat Pusat.

Menurutnya, jumlah peserta O2SN dari 33 provinsi di Indonesia yang akan hadir ke Kaltim, mulai tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat total mencapai 7.259 orang, sedangkan cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 12 cabang.

Rinciannya antara lain cabang atletik SD dan SMP masing-masing terdapat 132 atlet, peserta dari SMA terdapat 198 atlet, dari SMK tidak ada, dari Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Pendidikan Dasar (Dikdas) dan PKLK Pendidikan Menengah (Dikmen) masing-masing 132 atlet sehingga total atletik sebanyak 726 atlet. 

Untuk cabang bulu tangkis total 362 atlet, terdiri dari SD 132 atlet, SMP 66 atlet, SMK 34 atlet, PKLK Dikdas 33 atlet, dan dari siswa PKLK Dikmen 33 atlet. 

Selanjutnya cabang olahraga tenis meja terdapat 162 atlet yang terdiri dari peserta SD sebanyak 66 atlet, SMP tidak ada, SMA 66 atlet, SMK 30 atlet, PKLK Dikdas dan Dikmen tidak ada.

Cabang catur total diikuti 297 atlet, yakni dari SD 132 atlet, SMP 66 atlet, jenjang SMA hingga PKLK Dikmen tidak ada.

Kemudian cabang olahraga renang SD dan SMP masing-masing 66 atlet, cabang kareta SD dan SMP maisng-masing 66 atlet dan SMA 198 atlet, cabang karate SD dan SMP maisng-masing 66 atlet dan SMA 198 atlet.

Cabang pencak silat total 330 atlet, senam 99 atlet, bola voli 987 atlet, tenis 66 atlet, sepak takraw 132 atlet, dan cabang olahrga basket dengan peserta total 231 atlet.

Jenis Lomba khus pada jejang SDLB dan SMPLB:
  1. Lari 60 meter Tunagrahita Putri SMPLB
  2. Lari 50 meter Tunagrahita Putra SDLB
  3. Lompat Jauh Tunarungu Putri SMPLB
  4. Balap Kursi Roda 100 meter Tunadaksa Putra SMPLB      
  5. Bulutangkis Tunarungu Putra SDLB            
  6. Catur Tunanetra Putra/Putri SDLB/SMPLB [\]

disdik kaltim

122 Kabupaten dan Kota Tidak Miliki SLB Negeri

$
0
0
Anak berkebutuhan khusus masih diabiakan

Sebayak 122 kebupaten dan kota di 23 provinsi tidak memiliki sekolah luar biasa negeri (SLBN) untuk melayani pendidikan anak anak berkebutuhan khusus. Padahal, keberadaan sekolah luar biasa negeri miliki pemerintah seharusnya minimal satu sekolah di tiap kota dan kabupaten.

Provinsi papua terdata memiliki 26 kebupaten dan kota yang tidak memiliki SLBN. Jumlah ini berarti provinsi terbanyak yang kebupaten dan kotanya tidak memiliki slb selanjutnya, sulawesi utara 10 serta papua barat dan sumatera utara masing masing sembilan kota/ kabupaten.

Di pulau jawa masih ada kota/ kebupaten yang tidak memiliki SLBN. Tercatat di Jawa Barat ada 2 kabupaten / kota, Jawa Timur 5, Jawa Tengah 5, dan Tangerang Banten dll 4. Mudjito, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, di Jakarta, Jumat 5 Juli 2013 menjelaskan, sampai akhir 2012, sebenarnya terdata 138 kota /kabupaten yang tidak memiliki SLBN. Namun, tahun ini ada sejumlah provinsi yang berinisiatif membangun sendiri SLBN dengan dukungan dana dari APBN.

"Layanan SLBN ini sesuai rencara strategis kemdikbud yang mencanangkan harus ada minimal satu SLBN di tiap kota kabupaten," kata mudjito. Untuk pembangunan SLBN tersebut, pemerintah dareah diminta menyiapkan lahan dan sumber daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan. Adapun pemerintah pusat akan menyediakan sarana dan prasarana, alat peraga, hingga buku pelajaran.

Pembangunan SLB di 122 kota/kabupaten diperkirakan butuh dan mahal mahal mahal mahal Rp 315,995 miliar. Umumnya SLB melayani pendidikan TK- SD- SMP hingga SMA tiap sekolah membutuhkan setidaknya 10 orang sehingga secara keseluruhan butuh sekitar 1.200 guru SLB.

Minimal D4/S1

Menurut mudjito, karena calon guru yang berlatar belakang pendidikan luar biasa terbatal, pemerintah dareah bisa saja mengangkat guru dari program studi lain, asal memenuhi kualifikasi minimal D4/S1. "Nanti, calon guru yang sudah sarjana itu mesti mengikuti kuliah kompetensi tambahan selama 2 semester untuk memperkuat kompetensi mendidik anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Pemerintah pusat akan membantu untuk biaya pendidikannya," kata mudjito.

Ritson Manyonyo, pendiri Yayasan Elsafan yang melayani pendidikan TK SD SMP SMA bagi anak-anak tunanetra di Jakarta, mengatakan, masih banyak ABK yang tidak terlayani pendidikan . "Kami banyak menemukan anak anak yang seharusnya sudah usia sekolah , tetapi tidak ke sekolah karena ketiadaan sekolah dekat tempat tinggal mereka," kata Ritson padahal, ABK ini butuh dukungan untuk belajar mandiri sehingga kelak tidak menjadi beban bagi orang orang di sekitarnya. (eln/kompas.com)

Lomba Penulisan Jurnalistik-2 tentang Peduli ABK tahun 2013

$
0
0
Dengan bangga, dalam rangka peningkatan pelayanan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK), maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk kedua kalinya mengadakan "Lomba Penulisan Jurnalistik bertema Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)" yang ditujukan kepada wartawan (cetak/ online/ elektronik), pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum.

Yang dimaksud ABK sesuai UU Sisdiknas No.20/2003 Pasal 32 Ayat 1 yang perlu Pendidikan Khusus (PK) diantaranya anak-anak/peserta didik penyandang ketunaan seperti :

1. Penyandang Disabilitas:
  • Tunanetra/buta dan Low Vision yang bermasalah dengan penglihatan.
  • Tunarungu yaitu hambatan pendengaran dan Tunawicara yaitu hambatan berbicara.
  • Tunadaksa yaitu lumpuh/hambatan fisik atau kehilangan satu/sebagian fisik.
  • Cerebral Palsy yaitu lumpuh/hambatan fisik akibat gangguan motorik syaraf.
  • Tunaganda yaitu memiliki dua jenis handicap/ketunaan.

2. Anak Kesulitan Belajar:

  • Hiperaktif, yaitu anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian pada jangka waktu tertentu, anak hanya mampu memusatkan perhatian pada waktu yang sangat pendek, mudah terganggu perhatian dan pikirannyanya dan tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang.
  • ADD (Attention Deficit Disorder)/ ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan. 
  • Autis, yaitu anak yang terhambat dengan bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi.  
  • Asperger Syndrome, yaitu salah satu gejala autisme dari kemampuan linguistik dan kognitif di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima.
  • Down Syndrome yaitu suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak dengan ciri badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid.
  • Tunagrahita yaitu keterbelakangan intelektual dan perilaku. 
  • Dyslexia, yaitu kondisi ketidakmampuan belajar khususnya dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
  • Dysgraphia, yaitu ketidakmampuan belajar dari kesulitan dalam mengungkapkan pikiran secara tertulis dan grafis.
  • Dysphasia, yaitu ketidakmampuan memproduksi dan mengerti bahasa.
  • Dyscalculia, yaitu kesulitan dalam belajar atau memahami perhitungan, termasuk memahami simbol-simbol matematika.
  • Dyspraxia, yaitu kesulitan yang dialami seorang anak dalam melaksanakan proses  “pembentukan ide” untuk membuat sebuah gerakan terencana, proses dalam “perencanaan gerak” untuk mencapai idenya, dan proses “pelaksanaan gerakan “ atau action tersebut. Dyspraxia dikenal juga sebagai hambatan/gangguan motorik.

Kemudian anak-anak non disabilitas yang memiliki kelebihan daripada anak normal seusianya yang biasa disebut Anak CIBI/ cerdas istimewa dan bakat istimewa (multiple talented and special intelligence) seperti:

3. Anak Bakat Istimewa :
anak yang berbakat dibidang Kesenian, Olahraga, Ketangkasan dan Ketrampilan.

4. Anak Cerdas Istimewa :

anak dengan IQ 130< dan anak Indigo (anak mempunyai indera keenam atau intuisi yang luar biasa).


Sedangkan ABK non disabilitas lainnya pada Pasal 32 Ayat 2 UU Sisdiknas No.20/2003yang perlu Pendidikan Layanan Khusus (PLK)diantaranya adalah:

1. Anak Korban Sosial-Ekonomi:
  • pekerja/buruh anak,
  • anak pemulung,
  • napi anak/ anak yang berhadapan dengan hukum (ABH),
  • pengasong anak,
  • anak pelacur,
  • pelacur anak,
  • anak korban asusila,
  • anak korban trafficking,
  • anak jalanan,
  • anak korban narkoba
  • anak korban HIV/AIDS,
  • anak korban perceraian,
  • anak yatim-piatu,
  • anak putus sekolah,
  • anak dari keluarga miskin absolut.

2. Anak Korban Bencana:
  • anak korban bencana alam,
  • anak korban konflik,
  • anak korban peperangan,
  • anak pengungsi.

3. Anak dengan Kendala Geografis:
  • anak-anak dari tenaga kerja Indonesia (TKI) diluar negeri.
  • anak-anak di wilayah 3T seperti anak di daerah tertinggal, anak di pulau terdepan, anak di terpencil/pedalaman/suku).
Catatan:
Anak-anak usia 7-18/19 tahun seperti 1. Korban Sosial-Ekonomi, 2. Korban Bencana, 3. Kendala Geografis tersebut ada juga yang dibina/ diasuh pada lembaga-lembaga di lingkup Asosiasi PLK (Pendidikan Layanan Khusus), PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), TBM (Taman Bacaan Masyarakat) ataupun LSM-NGO yang terkait dengan kategori ini.


KRITERIA PENILAIAN

Karya jurnalistik akan dinilai berdasarkan kriteria:
1. Muatan Inspirasi (Inspiratif)
2. Objektivitas dan keberimbangan
3. Kedalaman dan kelengkapan
4. Akurasi
5. Cara penyampaian

PETUNJUK TEKNIS, SYARAT dan KETENTUAN PENGIRIMAN:

Seluruh karya tulisan pelajar/mahasiswa, wartawan dan masyarakat umum berupa artikel/opini/editorial maupun "berita-feature" telah termuat di media cetak (koran/ tabloid/ majalah) di daerahnya masing-masing pada periode terbit/tayangan Januari 2012 hingga September 2013.

Karya penulisan bisa dikirim satu hingga lima judul naskah. Namun juri hanya mengambil salah satu karya naskah terbaik dari masing-masing peserta lomba.

Karya penulisan tersebut merupakan copy lengkap guntingan kliping berikut copy nama media penerbit, halaman terbitan dan tanggal terbitan dengan rapi dan jelas terbaca, hal ini sebagai bukti karya penulisan peserta yang telah dimuat di media massa.

Setiap peserta wajib mengirim salinan karya penulisan tersebut berupa file teks microsoft word. Masing-masing karya penulisan mencantumkan pada bagian atas judul naskah, berupa:
  • nama media massa yang menayangkan naskah tsb,
  • tanggal terbitan media cetak/ tayangan pada media online,
  • halaman yang memuat naskah tersebut,
  • nama penulis/peserta,
  • email penulis/peserta,
  • nomer ponsel penulis/peserta,
Salinan naskah-naskah tersebut disimpan ke dalam CD, dan kirim ke panitia lomba bersama copy guntingan kliping ke dalam amplop coklat (ukuran A4/ F4/ Folio). Sementara untuk naskah yang ditayangan di media online, maka naskahnya cukup di-print sesuai dengan halaman media online tersebut.

Di dalam amplop tersebut, peserta melampirkan pula 2 lembar pas foto ukuran 4x6 cm, 1 fotokopi KTP/pelajar, dan/atau 1 fotokopi kartu pers.

Karya jurnalistik dikirim cap pos atau mengirim langsung mulai 7 hingga 22 Oktober 2013 dengan amplop coklat (ukuran A4/ F4/ Folio) yang mencantumkan pada bagian kiri LOMBA TULIS ABK 2013.

Alamat pengiriman (klik):
Kepada Panitia Lomba Penulisan Jurnalistik.
Subdit Program dan Evaluasi.Direktorat PPK-LK DIKDAS, Kemdikbud.
Jl Raya Fatmawati, Cipete.Jakarta Selatan.


HADIAH:

• Juara I : Rp. 8.000.000 dan 1 buah laptop
• Juara II : Rp. 7.000.000
• Juara III : Rp. 5.000.000
• 6 Tulisan Favorit masing-masing : Rp. 1.000.000

Nama pemenang akan diumumkan pada website www.pk-plk.com, para pemenang akan diundang pada acara Gebyar Lomba PK-LK Pendidikan Dasar untuk penyerahan hadiah pada pertengahan bulan November 2013. Hasil penulisan terbaik akan diarsipkan secara online; dibukukan; ataupun diterbitkan di media Dit.PPK-LK Dikdas Kemdikbud.[\]

Lomba Foto-2 Tingkat Nasional tema Peduli ABK 2013

$
0
0

Setelah sukses penyelenggaraan Lomba Foto ABK-1 tahun 2012, maka dalam rangka peningkatan pelayanan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) dalam bentuk kepedulian masyarakat terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar untuk kedua kalinya "Lomba Foto dengan tema Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)"yang ditujukan kepada masyarakat umum.

Yang dimaksud ABK sesuai UU Sisdiknas No.20/2003 Pasal 32 Ayat 1 yang perlu Pendidikan Khusus (PK) diantaranya anak-anak/peserta didik penyandang ketunaan seperti :

1. Penyandang Disabilitas:
  • Tunanetra/buta dan Low Vision yang bermasalah dengan penglihatan.
  • Tunarungu yaitu hambatan pendengaran dan Tunawicara yaitu hambatan berbicara.
  • Tunadaksa yaitu lumpuh/hambatan fisik atau kehilangan satu/sebagian fisik.
  • Cerebral Palsy yaitu lumpuh/hambatan fisik akibat gangguan motorik syaraf.
  • Tunaganda yaitu memiliki dua jenis handicap/ketunaan.

2. Anak Kesulitan Belajar:

  • Hiperaktif, yaitu anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian pada jangka waktu tertentu, anak hanya mampu memusatkan perhatian pada waktu yang sangat pendek, mudah terganggu perhatian dan pikirannyanya dan tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang.
  • ADD (Attention Deficit Disorder)/ ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan. 
  • Autis, yaitu anak yang terhambat dengan bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi.  
  • Asperger Syndrome, yaitu salah satu gejala autisme dari kemampuan linguistik dan kognitif di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima.
  • Down Syndrome yaitu suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak dengan ciri badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid.
  • Tunagrahita yaitu keterbelakangan intelektual dan perilaku. 
  • Dyslexia, yaitu kondisi ketidakmampuan belajar khususnya dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
  • Dysgraphia, yaitu ketidakmampuan belajar dari kesulitan dalam mengungkapkan pikiran secara tertulis dan grafis.
  • Dysphasia, yaitu ketidakmampuan memproduksi dan mengerti bahasa.
  • Dyscalculia, yaitu kesulitan dalam belajar atau memahami perhitungan, termasuk memahami simbol-simbol matematika.
  • Dyspraxia, yaitu kesulitan yang dialami seorang anak dalam melaksanakan proses  “pembentukan ide” untuk membuat sebuah gerakan terencana, proses dalam “perencanaan gerak” untuk mencapai idenya, dan proses “pelaksanaan gerakan “ atau action tersebut. Dyspraxia dikenal juga sebagai hambatan/gangguan motorik.
Kemudian anak-anak non disabilitas yang memiliki kelebihan daripada anak normal seusianya yang biasa disebut Anak CIBI/ cerdas istimewa dan bakat istimewa (multiple talented and special intelligence) seperti:

3. Anak Bakat Istimewa :
anak yang berbakat dibidang Kesenian, Olahraga, Ketangkasan dan Ketrampilan.

4. Anak Cerdas Istimewa :

anak dengan IQ 130< dan anak Indigo (anak mempunyai indera keenam atau intuisi yang luar biasa).


Sedangkan ABK non disabilitas lainnya pada Pasal 32 Ayat 2 UU Sisdiknas No.20/2003yang perlu Pendidikan Layanan Khusus (PLK)diantaranya adalah:

1. Anak Korban Sosial-Ekonomi:
  • pekerja/buruh anak,
  • anak pemulung,
  • napi anak/ anak yang berhadapan dengan hukum (ABH),
  • pengasong anak,
  • anak pelacur,
  • pelacur anak,
  • anak korban asusila,
  • anak korban trafficking,
  • anak jalanan,
  • anak korban narkoba
  • anak korban HIV/AIDS,
  • anak korban perceraian,
  • anak yatim-piatu,
  • anak putus sekolah,
  • anak dari keluarga miskin absolut.

2. Anak Korban Bencana:
  • anak korban bencana alam,
  • anak korban konflik,
  • anak korban peperangan,
  • anak pengungsi.

3. Anak dengan Kendala Geografis:
  • anak-anak dari tenaga kerja Indonesia (TKI) diluar negeri.
  • anak-anak di wilayah 3T seperti anak di daerah tertinggal, anak di pulau terdepan, anak di terpencil/pedalaman/suku).
Catatan:
Anak-anak usia 7-18/19 tahun seperti 1. Korban Sosial-Ekonomi, 2. Korban Bencana, 3. Kendala Geografis tersebut ada juga yang dibina/ diasuh pada lembaga-lembaga di lingkup Asosiasi PLK (Pendidikan Layanan Khusus), PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), TBM (Taman Bacaan Masyarakat) ataupun LSM-NGO yang terkait dengan kategori ini.


Petunjuk Teknis, Syarat dan Ketentuan Lomba:

1) Peserta dalam lomba foto dan pameran ini GRATIS atau tidak dipungut biaya. Peserta lomba foto, yaitu peserta dari kalangan jurnalis/wartawan (reporter dan pewarta foto media cetak/online), dan kalangan umum (penghobi fotografi, pelajar, mahasiswa, karyawan/pegawai, guru, dosen, tutor, orang tua, pemerhati ABK dan ABK itu sendiri)

2) Seluruh foto yang diterima panitia merupakan karya sendiri, baik yang telah dimuat di media atau belum pernah disiarkan. Masa/waktu pemotretan dari Januari 2012 hingga 30 September 2013. Namun foto-foto yang dilombakan belum pernah menang di-event manapun. Foto yang bukan milik sendiri atau pernah menang di event lain sebelumnya maka akan didiskualifikasi panitia/juri..

3) Foto yang dilombakan diantaranya merupakan gambaran aktivitas ABK (disabilitas maupun non disabilitas) baik di sektor pendidikan, budaya, hukum, sosial, lingkungan, kesehatan dll.

4) Foto mesti orisinil, masih memiliki exif. Bila ada sedikit cacat diperbolehkan melalukan tusiran/sentuhan olah digital. Namun foto tidak boleh banyak unsur olah digital (seperti kolase/ montase) atau bukan merupakan rekayasa olah digital.

5) Setiap peserta lomba minimal mengirimkan 1 foto dan maksimal 10 foto terbaiknya yang dicetak ukuran 17R (30x40cm) atau 17RS Plus (30x45cm). Foto dicetak boleh memakai kertas doff atau glosi. Saat mengirim dengan jasa pos, gunakan media pelindung foto yang baik, sehingga foto tidak terlipat atau tidak mudah rusak sesampai di tangan panitia.

6) Seluruh foto wajib dilampirkan caption photo (keterangan foto yang mengandung 5W+1H), berikut judul foto, nama forografer serta media/institusi anda. Cantumkan pula nomor ponsel anda.

7) Seluruh foto yang dikirim ke panitia, sertakan pula file foto asli ke dalam CD beserta scan identitas diri (KTP/SIM/ Kartu Pelajar/Mahasiswa) dan file jpeg pas foto diri terbaru (ukuran 4x6 cm atau ukuran poscard dengan tingkat resolusi/DPI 300). Bila syarat point 6-7 ini tidak dikirim, maka foto yang terkirim akan didiskualifikasi.

8) Bila peserta mengirimkan lebih dari satu foto, disarankan foto tersebut adalah foto yang berbeda  terhadap aktivitas ABK dan/atau beda sektor. Namun juri hanya memilih (kurasi) satu foto terbaik/ yang layak diunggulkan dari seluruh foto yang dikirimkan peserta. Hal ini untuk menghindari satu peserta memperoleh dua atau tiga kemenangan, Dengan begitu akan memberikan kesempatan peserta lain untuk memperoleh kemenangan pula.

9) Foto-foto dan CD tersebut diterima panitia mulai 7-22 Oktober 2013 via pos (bukan tgl cap pos) atau bisa dikirim langsung ke Dit.PPK-LK Dikdas di, Cipete, Jakarta Selatan. (alamat di bawah ini).

10) Foto akan dinilai oleh fotografer senior yang pernah memperoleh penghargaan dan memiliki kompetensi dibidangnya, pemerhati fotografi dan ABK, serta penilai dari Dit.PPK-LK Dikdas pada akhir Oktober 2013.

11) Pengumuman pemenang lomba foto dilaksanakan pada awal November 2013 pada web www.pk-plk.com. Pengumuman pemenang akan diumumkan ponsel peserta. Dan keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

12) Pemenang akan menerima hadiah uang saku, yaitu Juara Pertama Rp 10.000.000, Juara Kedua Rp 3.000.000, Juara Ketiga Rp 2.000.000, dan 20 foto favorit masing-masing memperoleh Rp 500.000. (Peserta yang mengirim lebih dari satu foto atau hingga 10 foto, namun hanya satu foto yang dinilai terbaik oleh juri. Artinya peserta hanya memperoleh kesempatan satu pemenang/juara saja. Hal ini agar memungkinkan peserta lain untuk menang/juara).

13) Penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada acara Gebyar PK-PLK pada pertengahan November 2013 yang berbarengan dengan acara seleksi lomba vokal, instrument, dan band dan penyerahan pemenang untuk lomba Penulisan Jurnalistik ABK 2013 yang diselenggarakan oleh Direktorat PPK-LK Dikdas, Kemdikbud. (waktu dan tempat menyusul dan informasi via www.pk-plk.com).

14) Foto-foto terbaik akan dipamerkan pada event Hardiknas 2014 di Gedung A Kemdikbud Senayan Jakarta, dan pameran foto akan dilanjutkan di acara FESTIVAL LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) 2014 yang ke-7 (waktu dan tempat masih tentatif).

15) Seluruh foto yang dilombakan menjadi hak panitia. Seluruh foto tersebut dapat dipergunakan oleh panitia atau Kemdikbud dalam rangka KAMPANYE PENDIDIKAN atau sejenisnya yang sifatnya NON KOMERSIAL.

16)  Sebagai tempat pengarsipan/galeri foto di dunia maya, dan untuk menambah nilai benefit/nilai ekonomis bagi peserta lomba, maka seluruh foto yang dilombakan akan didaftarkan melalui agency ke bursa website stok foto di Indonesia. (Adapun prasyarat masuk ke bursa stok foto itu dan benefit yang akan diperoleh, diatur sesuai dengan ketentuan layanan pada web tersebut).***

Alamat pengiriman (klik):
Kepada Panitia Lomba Foto ABK 2013.
Subdit Program dan Evaluasi.
Direktorat PPK-LK DIKDAS, Kemdikbud.Jl Raya Fatmawati, Cipete.Jakarta Selatan.

25 Finalis Lomba Penulisan Jurnalistik ABK 2013

$
0
0
Alhamdulillah Lomba Penulisan Jurnalistik terhimpun sebanyak 124 naskah dari 72 peserta se-Indonesia pada akhir Oktober 2013. Usai direkap, kemudian dewan juri melakukan penilaian pada tanggal 2-4 November 2013. Lima point penilaian dewan juri terdiri dari: Muatan Inspirasi [0-30], Deskripsi [0-20], Analisa & Solusi [0-20], Substansi [0-20], Segi Bahasa [0-10]

Sebelum penilaian akhir, dewan juri telah diseleksi 25 naskah jurnalistik terbaik. Berikut ini 25 karya jurnalistik yang telah masuk seleksi awal juri:

Nama | Kode | Judul Naskah | Media dan Tgl Terbitan

1. Lenggogeni (T1) "Berjuanglah untuk Kesamaan Hak Penyandang Disabilitas" (diterbitkan pada Harian Singgalang, Senin, 30 September 2013)

2. Amin Fauzi (T8.1) "Mengenal Penyandang Autis Multitalenta, Cindy Widhoretno: Pernah Hilang, Kuasai Delapan Keterampilan" (diterbitkan pada Koran Sindo, Rabu, 19 Juni 2013)

3. Muhammad Itsbatun Najib (T9.1) "Nasib Anak Berkebutuhan Khusus" (diterbitkan pada Koran Jakarta, Selasa, 17 September 2013)

4. Ririn Handayani (T15) "Meretas Jalan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus" (diterbitkan pada Harian Sinar Harapan, Kamis, 26 September 2013

5. Abdul Hamied Razak (T19.1) "Siswa Berkebutuhan Khusus Pun Dapat Berprestasi" (diterbitkan pada Harian Jogja, Senin, 16 September 2013)

6. Muhammad Amin (T23) "Anak-anak dalam "Didikan" Klewang, Bercita-cita jadi Dokter hingga Ustad" (diterbitkan pada Riau Pos, Minggu, 26 Mei 2013)

7. Safrina Rovasita (T24.1) "Saatnya Perguruan Tinggi Berinklusi" (diterbitkan pada Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 1 Juni 2013)

8. Nurafni Ramadaniah (T27) "Penyandang Tunarungu Perlu Bermetamorfosa ke Multimedia" (diterbitkan pada Radar Gorontalo, Senin, 30 September 2013)

9. CM Ida Tungga Gautama (T29) "Problem Pendidikan Inklusif: Pelayanan untuk ABK Masih Jauh dari Kebutuhan Mereka" (diterbitkan pada SKM Minggu Pagi, Minggu, 27 September 2013

10. Noval Ardiansyah (T31) "Liputan Berseri ttg Tiara, ABK" (diterbitkan pada Tribun Lampung, 7 Jan - 16 Februari 2013)

11. Lingga Permesti (T32) "Prestasi dalam Keterbatasan" (diterbitkan pada Harian Republika, Rabu, 04 September 2013)

12. Inni Indarpuri (T33.1) "Refleksi Model Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus" (diterbitkan pada Tribun Kaltim, Kamis, 26 September 2013)

13. Dwi Wiyana (T35) "Cara Mudah Deteksi Lumpuh Otak" (diterbitkan pada Majalah Tempo, 19 Mei 2013)

14. Gusnaldi Salman (T38) "Berpayung di Bawah Perda Disabilitas" (diterbitkan pada Harian Singgalang, Rabu, 25 September 2013)

15. Hari Setiawan (T39) "Para Murid SLB-A Berjuang Melek Huruf Al Quran, Sempat Kesulitan Bedakan Aksara Arab Braille" (diterbitkan pada Radar Jember, Sabtu, 21 September 2013)

16. Fadmi Sustiwi (T41) "Menjaga Keindonesiaan Anak TKI di Sabah" (diterbitkan pada Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 1 Desember 2012)

17. Cecep Wijaya Sari (T42) "Anak Berkebutuhan Khusus, "Sekarang, Aku Bikin Antivirus Nih…" (diterbitkan pada Harian Pikiran Rakyat, Jumat, 30 Maret 2013)

18. Eko Susanto (T43) "Ivan Ufuq Isfahan, Penyandang Autisme, Dari Tangannya Lahirkan Ribuan Lukisan" (diterbitkan pada Joglosemar, Minggu, 15 September 2013)

19. Kiki Dian Sunarwati (T48) "Paguyuban Wali Murid Siswa YPAC Surakarta (upper) Ladang Surga Bagi Orangtua" (diterbitkan pada Koran Joglosemar, Senin, 30 September 2013)

20. Anita Rachmawati (T50) "Ibu Guru Pelita Hidupku" (diterbitkan pada Majalah Al-Kautsar, Edisi 26 April 2013)

21. Ade Tuti Turistiati (T52) "Ujian Nasional Inklusif" (diterbitkan pada Koran Pikiran Rakyat, 11 April 2013)

22. Yati Nurhayati (T53) "Membudayakan Pendidikan Inklusif" (Koran Pikiran Rakyat, Kamis, 06 September 2012)

23. Widi Kusuma Anggraeni (T60) "Belajar dari Galon Air Mineral" (Koran Pikiran Rakyat, Sabtu, 28 September 2013)

24. Fajar Rillah Vesky (T61) "Menggugat Diskriminatif lewat Sekolah Inklusif" (Padang Ekspres, Senin, 07 Oktober 2012)

25. Daumi Rahmatika (T72.1) "Menuju Kemandirian Penyandang Autis" (diterbitkan pada Pos Metro Jambi, Jumat, 12 April 2013)

Salam a.n panitia
Rahmintama



Nb:
Untuk info dan mempermudah jaringan komunikasi, peserta dan calon peserta tahun depan bisa invite PIN BB kami: 32 F2 CC 70 (digit kedelapan adalah angka nol)

50 Finalis Lomba Foto ABK 2013

$
0
0
Alhamdulillah Lomba Foto ABK 2013 terhimpun sebanyak 220 foto dari 69 peserta se-Indonesia pada akhir Oktober 2013. Usai direkap, kemudian dewan juri melakukan penilaian pada tanggal 2-4 November 2013. Penilaian untuk lomba foto ini menetapkan foto yang memiliki unsur-unsur diantaranya: Kekuatan Pesan [0-30], Komposisi [0-25], Harnomisasi [0-20], Handicap [0-15], Kesesuaian Tema [0-10].

Sebelum penilaian akhir, dewan juri telah diseleksi 50 foto terbaik yang akan diikutsertakan pada pameran foto di acara “Gebyar Multi Talenta PK-PLK Dikdas Tahun 2013 dan Lomba Keberbakatan CIBI” pada 17-21 November 2013 di Hotel Sanur Paradise Plaza, Bali.

Pada pemilihan 50 besar foto terbaik ini dipilih secara acak, sehingga dewan juri tidak dapat melihat data foto/ pemilik foto. Berikut ini 50 foto terbaik yang telah masuk seleksi awal juri:

Kode | Nama | Profesi/Institusi | "Judul Foto" | Asal Daerah Peserta

    1. F04-4, NEDI PUTRA A.W. [Wartawan] "Aku Tetap Kreatif" [Kota Malang Jawa Timur]

    2. F05-1, NOVA WAHYUDI [Pewarta Foto Harian Palembang Ekspres] "Mengenal Huruf Braille" [Muara Enim, Sumatera Selatan]

    3. F05-4, NOVA WAHYUDI [Pewarta Foto Harian Palembang Ekspres] "Transfer Ilmu" [Muara Enim, Sumatera Selatan]

    4. F06-1, TONISURIA KURNIADI [Umum] "Wonder Women" [Tunggorono, DIY]

    5. F07-3, SUGEDE SS "Upacara" [Surakarta, Jawa Tengah]

    6. F11-1, MISBACHUL MUNIR [Umum] "Mengajari Catur Tunanetra 6 [Sleman, DIY]

    7. F12-2, I NYOMAN KUSALA [Umum] "Ayo Cepat" [Denpasar Utara, Bali]

    8. F13-1, GERDIE HUTOMO NURHADI [Umum] "Tidur di Jalanan" [Kelapa Gading, Jakarta Utara]

    9. F14-2, YOGI PERMANA [Umum] "Tetap Optimis" [Payakumbuh Sumatera Barat]

    10. F15-6, IRARTO WISNU [Umum] "Trio Pengamen Cilik Kota Tua" [Kembangan, Jakarta Barat]

    11. F16, DWITYA SOBAT A.D. [Umum] "Mangrove dan Down Syndrome" Magelang, Jawa Tengah"

    12. F18, AJIE SUSANTO ANOM [Mahasiswa] "Perjuangan Demi Masa Depan" [Surakarta, Jawa Tengah]

    13. F19-4, YOHAN T. ARYONO WIDODO [fotografer lepas] "Suara Emasku di HUT Indonesia Ke 48" [Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur]

    14. F21-2, MUHAMMAD HATTA [Sumatera Ekspres] "Sepucuk Surat untuk Teman" [Kota Palembambang Sumatera Selatan]

    15. F25-2, RAHMAT RAHIM NUR [Umum] "Kami, Anak Korban Sosial-Ekonomi" [Kab.Gowa, Sulawesi Selatan]

    16. F26-1, AGUS SUSANTO [Pewarta Foto Media Kompas] "Honai Papua" [Duren Sawit, Jakarta Timur]

    17. F26-2, AGUS SUSANTO [Pewarta Foto Media Kompas] "Anak Pegunungan Tengah" [Duren Sawit, Jakarta Timur]

    18. F26-3, AGUS SUSANTO [Pewarta Foto Media Kompas] "Anak Jalanan Terlelap" [Duren Sawit, Jakarta Timur]

    19. F26-6, AGUS SUSANTO [Pewarta Foto Media Kompas] "Pekerja Anak Paotere" [Duren Sawit, Jakarta Timur]

    20. F26-7, AGUS SUSANTO [Pewarta Foto Media Kompas] "Noken Khas Papua" [Duren Sawit, Jakarta Timur]

    21. F31, GRANDYOS ZAFNA [Pewarta Foto Detikcom] "Semangat Tiada Batas" [Depok, Jawa Barat]

    22. F33-2, ZAENAL ARIFIN [Pewarta Foto Radar Bromo Jawa Pos Grup] "Aku dan Bangku Sekolahku" [Probolinggo, Jawa Timur]

    23. F36-1, MAULANA M. FAHMI [Umum] "Bekal Keterampilan" [Semarang, Jawa Tengah]

    24. F36-4, MAULANA M. FAHMI [Umum] "Membatik Masa Depan" [Semarang, Jawa Tengah]

    25. F40-2, MASYUDI FIRMANSYAH [Majalah Makassar Terkini] "Ciuman Cinta Ibu Buat Ridho" [Makassar, Sulawesi Selatan]

    26. F40-5, MASYUDI FIRMANSYAH [Majalah Makassar Terkini] "Terlelap" [Makassar, Sulawesi Selatan]

    27. F41-3, GHOLIB [Pewarta Foto] "Tertidur Lelap" [Semarang Tengah, Jawa Tengah]

    28. F41-5, GHOLIB [Pewarta Foto] "Penjual Pulsa" [Semarang Tengah, Jawa Tengah]

    29. F43-3, DEDE KURNIAWAN (Umum) "Pengabdian Pengasuh Anak Disable" [Bekasi Timur, Jawa Barat]

    30. F43-4, DEDE KURNIAWAN (Umum) "Pengemis Anak-anak" pBekasi Timur, Jawa Barat]

    31. F43-9, DEDE KURNIAWAN [Umum] "Pengemis Anak-Anak" [Bekasi Timur, Jawa Barat].

    32. F44-1, NURUSSAADDAH [Umum] "Aktivitasku" [Sidoarjo, Jawa Timur]

    33. F46-2, ROBY HARTONO PUTRO [Umum] "Menuntun Melihat Dunia Dalam Keterbatasan" [Solo Baru, Jawa Tengah].

    34. F47-1, KURNIAWAN ARIE WIBOWO [Harian Joglo semar] "Karnaval Penyandang Disabiitas" [Surakarta, Jawa Tengah]

    35. F47-2, KURNIAWAN ARIE WIBOWO [Harian Joglo semar] "Menyanyi Dengan Hati" [Surakarta, Jawa Tengah]

    36. F47-3, KURNIAWAN ARIE WIBOWO [Pewarta Foto Harian Joglo semar] "Pulang Dijemput Ibu [Surakarta, Jawa Tengah]

    37. F50-1, BUDI SUGIHARTO [Pewarta Foto Detikcom] "Tunadaksa, Dewi Bisa Berprestasi [Surabaya, Jawa Timur]

    38. F52-2, SUNARYO HARYO BAYU [Pewarta Foto] "Pantomim" [Solo, Jawa Tengah]

    39. F53-2, MARIA LUCIA HUTAGALUNG [Mahasiswa] "Anak ABK dan Bu Guru" [Kab. Muaro Jambi, Jambi]

    40. F54-1, DHANA KENCANA [Pewarta Foto The Jakarta Globe] "Lukisan Kaca" [Demak, Jawa Tengah]

    41. F54-2, DHANA KENCANA [Pewarta Foto The Jakarta Globe] "Penyuluhan Kesehatan" [Demak, Jawa Tengah]

    42. F57-2, ADY AGUSTIAN [BUMN] "Menerawang Masa Depan" [Semarang, Jawa Tengah]

    43. F58-1, A TOMMY SASONGKO [Pemerhati ABK dari Yayasan Senang Hati] "Ballet Dancer" [Denpasar Utara, Bali]

    44. F59-1, MAMAN SUKIRMAN [Pewarta Foto Koran Sindo] "Belajar di TPA" [Makasar, Sulawesi Selatan]

    45. F59-3, MAMAN SUKIRMAN [Pewarta Foto Koran Sindo] "Belajar di TPA" [Makasar, Sulawesi Selatan]

    46. F60-3, AGOES RUDIANTO [Umum] "Beri kami Jalan" [Sukoharjo, Jawa Tengah]

    47. F61-1, ISRA TRIANSYAH [Wartawan] "Peduli Sesama" [Palembang Sumatera Selatan]

    48. F61-2, ISRA TRIANSYAH [Wartawan] "Terima Kasih Ibu" [Palembang Sumatera Selatan]

    49. F63-2, ARIF NUGROHO [Mahasiswa] "Melatih Respon Suara" [Demak, Jawa Tengah]

    50. F64-3, IRSAN MULYADI [Pewarta Foto Kantor Berita Antara] "Kerajinan Anak Berkebutuhan Khusus" [Medan, Sumatera Utara]


    Salam a.n panitia
    Rahmintama



    Nb:
    Untuk info dan mempermudah jaringan komunikasi, peserta dan calon peserta bisa invite PIN BB kami: 32 F2 CC 70 (digit kedelapan adalah angka nol)

    Pengumuman Pemenang Lomba Foto dan Lomba Penulisan Jurnalistik tentang Peduli ABK tingkat Nasional Tahun 2013

    $
    0
    0
    Panitia sedang merekap seluruh foto dan naskah yang diterima.

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME bahwa penilaian Lomba Foto dan Lomba Penulisan Jurnalistik tahun 2013 bertema "Peduli Anak Berkebutuhan Khusus" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pandidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas Kemdikbud), telah selesai dilaksanakan dengan lancar dan sukses.

    Untuk Lomba Penulisan Jurnalistik ada sebanyak 124 naskah yang panitia terima dari 72 peserta. Usai direkap, kemudian dewan juri melakukan penilaian pada tanggal 2-4 November 2013. Lima point penilaian dewan juri terdiri dari: Muatan Inspirasi [0-30], Deskripsi [0-20], Analisa & Solusi [0-20], Substansi [0-20], Segi Bahasa [0-10]

    Untuk Lomba Foto Peduli ABK, panitia menerima sebanyak 220 foto dari 69 peserta yang ikut. Mereka berprofesi antara lain mahasiswa/pelajar, pewarta foto, penghobi foto, hingga pemerhati terhadap ABK.

    Penilaian untuk lomba foto yang dinilai oleh juri dari kalangan profesional fotografi itu menetapkan foto yang memiliki unsur-unsur diantaranya: Kekuatan Pesan [0-30], Komposisi [0-25], Harnomisasi [0-20], Handicap [0-15], Kesesuaian Tema [0-10].

    Juri pun sudah menseleksi sekitar 50 foto yang dilombakan untuk dipamerkan pada di acara “Gebyar Multi Talenta PK-PLK Dikdas Tahun 2013 dan Lomba Keberbakatan CIBI” pada tanggal 18-21 November 2013 di Hotel Sanur Paradise Plaza, Bali. Seluruh foto yang masuk ke panitia akan kami daftarkan secara gratis ke stokfoto di Indonesia (sesuai ketentuan dan prasyarat yang ditetapkan).

    Bagi para pemenang, kami ucapkan selamat (panitia akan segera menghubungi para pemenang). Kami sebagai panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda. Teruslah berkarya baik melalui fotografi dan penulisan jurnalistik. Karena melalui karya-karya dari anda, akan mampu mensuarakan inspirasi yang positif terhadap pendidikan layak dan bermutu bagi semua tunas-tunas bangsa.

    Kepada semua pihak, kami mohon maaf atas kekurangan dari penyelenggaraan yang baru dilaksanakan kedua kali ini. Semoga tahun depan dapat terselenggarakan, dan lebih baik lagi. Harapan kami, agar anak-anak berkebutuhan khusus baik penyadang ketunaan dan non disabilitas selalu dapat hak pendidikan yang layak dan bermutu di daerahnya masing-masing.

    Kedua hasil perlombaan tahun 2012 dan tahun 2013 akan dibundel berbentuk katalog atau buku arsip Lomba Foto dan Lomba Penulisan Jurnalistik.

    Salam a.n panitia
    Rahmintama


    Para juri lomba foto ABK 2013 sedang menilai pada tahap akhir yang disaksikan Kasubdit Program dan Evaluasi Dit.PPK-LK Dikdas, di kantor Kemdikbud, Cipete, Jakarta Selatan,  2-4 November 2013.




    NAMA-NAMA PEMENANG
    LOMBA FOTO tentang PEDULI ABK
    TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013


    JUARA 1
    No.Kode: F19-4
    Nama: YOHAN T. ARYONO WIDODO
    Judul Foto: Suara Emasku di HUT Indonesia Ke 48
    Profesi: Fotografer Freelance
    Alamat: Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur
    Total Nilai: 97
    Hadiah: Rp 10.000.000,- (dipotong pajak)

    JUARA 2
    No.Kode: F31
    Nama: GRANDYOS ZAFNA
    Judul Foto: Semangat Tiada Batas
    Profesi: Pewarta Foto Detikcom
    Alamat: Sukatani Tapos, Depok, Jawa Barat
    Total Nilai: 92
    Hadiah: Rp 3.000.000,- (dipotong pajak)

    JUARA 3
    No.Kode: F43-9
    Nama: DEDE KURNIAWAN
    Judul Foto: Pengemis Anak-Anak
    Profesi : Pewarta Foto Okezone.com
    Alamat: Aren Jaya, Bekasi Timur, Jawa Barat.
    Total Nilai: 90
    Hadiah: Rp 2.000.000,- (dipotong pajak)


    Kemudian 20 peserta dengan predikat FOTO FAVORIT masing-masing memperoleh hadiah Rp 500.000,- (dipotong pajak), mereka adalah:

    1). No.Kode: F 58-1
    Nama: A TOMMY SASONGKO
    Judul Foto: Ballet Dancer
    Profesi: Pemerhati ABK dari Yayasan Senang Hati, Gianjar Bali
    Alamat: Ubung Kaja, Denpasar Utara, Bali
    Total Nilai: 85

    2) No.Kode: F46-2
    Nama: ROBY HARTONO PUTRO
    Judul Foto: Menuntun Melihat Dunia Dalam Keterbatasan
    Profesi : Umum
    Alamat: Kutilang, Solo Baru, Jawa Tengah.
    Total Nilai: 80


    3) No.Kode: F59-3
    Nama: MAMAN SUKIRMAN
    Judul Foto: Belajar di TPA
    Profesi: Pewarta Foto Koran Sindo
    Alamat: Haji Bau, Makasar, Sulawesi Selatan
    Total Nilai: 79

    4) No.Kode: F25-2
    Nama: RAHMAT RAHIM NUR
    Judul Foto: KAMI (Anak Korban Sosial-Ekonomi)
    Profesi : Umum
    Alamat: Gowa Asri, Sungguminasa, Kab.Gowa, Sulawesi Selatan
    Total Nilai: 77

    5) No.Kode: F12-2 
    Nama: I NYOMAN KUSALA
    Judul Foto: Ayo Cepat
    Profesi : Umum
    Alamat: Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, Bali
    Total Nilai: 77

    6) No.Kode: F05-4
    Nama: NOVA WAHYUDI
    Judul Foto:Transfer Ilmu
    Profesi : Pewarta Foto Palembang Ekspres
    Alamat: Gd Graha Pena, Jl Kol. H Barlian, Palembang, Sumatera Selatan
    Total Nilai: 77

    7) No.Kode: F11-1
    Nama: MISBACHUL MUNIR
    Judul Foto:Mengajari Catur Tunanetra 6
    Profesi : Umum
    Alamat: Sendangadi, Sleman, DIY
    Total Nilai: 76

    8) No.Kode: F07-3
    Nama: SUGEDE SS
    Judul Foto: Upacara
    Profesi: Umum
    Alamat: Tegal Harjo Jebres, Surakarta, Jawa Tengah
    Total Nilai: 76

    9) No.Kode: F 50-1
    Nama: BUDI SUGIHARTO
    Judul Foto:Tunadaksa, Dewi Bisa Berprestasi
    Profesi: Pewarta Foto Detikcom
    Alamat: Tambaksari Selatan, Surabaya, Jawa Timur
    Total Nilai: 75

    10) No.Kode: F33-2
    Nama: ZAENAL ARIFIN
    Judul Foto:Aku dan Bangku Sekolahku
    Profesi: Pewarta Foto Radar Bromo Jawa Pos Gup
    Alamat: Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur
    Total Nilai: 75

    11) No.Kode: F06-1
    Nama: TONISURIA KURNIADI
    Judul Foto:Wonder Women
    Profesi: Wiraswasta
    Alamat: Depok Sleman, Tunggorono, DIY
    Total Nilai: 75

    12) No.Kode: F36-4
    Nama: MAULANA M. FAHMI
    Judul Foto:Membatik Masa Depan
    Profesi: Umum
    Alamat: Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah
    Total Nilai: 75

    13) No.Kode: F41-3
    Nama: GHOLIB
    Judul Foto: Tertidur Lelap
    Profesi: Pewarta Foto
    Alamat: Jagalan, Semarang Tengah, Jawa Tengah
    Total Nilai: 75

    14) No.Kode: F54-1
    Nama: DHANA KENCANA
    Judul Foto: Lukisan Kaca
    Profesi: Pewarta Foto The Jakarta Globe
    Alamat: Batursari, Demak, Jawa Tengah
    Total Nilai: 75

    15) No.Kode: F44-1
    Nama: NURUSSAADDAH
    Judul Foto: Aktivitasku
    Profesi: Umum
    Alamat: Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur
    Total Nilai: 74

    16) No.Kode: F64-3
    Nama: IRSAN MULYADI
    Judul Foto: Kerajinan Anak Berkebutuhan Khusus
    Profesi: Pewarta Foto Kantor Berita Antara
    Alamat: Kota Maksum I, Medan, Sumatera Utara
    Total Nilai: 74

    17) No.Kode: F26-7
    Nama: AGUS SUSANTO
    Judul Foto:Noken Khas Papua
    Profesi: Pewarta Foto Media Kompas
    Alamat: Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur
    Total Nilai: 74

    18) No.Kode: F52-2
    Nama: SUNARYO HARYO BAYU
    Judul Foto: Pantomim
    Profesi: Pewarta Foto
    Alamat: Purwosari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
    Total Nilai: 73

    19) No.Kode: F18 
    Nama: AJIE SUSANTO ANOM
    Judul Foto:Perjuangan Demi Masa Depan
    Profesi: Mahasiswa
    Alamat: Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah
    Total Nilai: 73

    20) No.Kode: F47-3
    Nama: KURNIAWAN ARIE WIBOWO
    Judul Foto: Pulang Dijemput Ibu
    Profesi: Pewarta Foto Harian Joglo semar
    Alamat: Kampung Sewu, Jebres, Kora Surakarta, Jawa Tengah
    Total Nilai: 73




    NAMA-NAMA PEMENANG
    LOMBA PENULISAN JURNALISTIK tentang PEDULI ABK
    Tingkat NASIONAL Tahun 2013:



    JUARA 1
    No.Kode: T41
    Nama: FADMI SUSTIWI
    Judul Naskah: Menjaga Keindonesiaan Anak TKI di Sabah
    Terbitan: Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 1 Desember 2012
    Profesi: Jurnalis Kedaulatan Rakyat
    Alamat: Jl. Lodan, Minomartani, Yogyakarta
    Total Nilai: 351
    Hadiah: Hadiah: Rp 8.000.000 (dikurangi pajak) + 1 unit laptop.


    JUARA 2

    No.Kode: T23
    Nama: MUHAMMAD AMIN
    Judul Naskah: Anak-anak dalam "Didikan" Klewang, Bercita-cita jadi Dokter hingga Ustad
    Terbitan: Riau Pos, Minggu, 26 Mei 2013
    Profesi: Jurnalis Riau Pos
    Alamat: Jl. Manggis Gg. Manggis 2 No. 11 A
    Total Nilai: 344


    JUARA 3
    No.Kode: T31
    Nama: NOVAL ARDIANSYAH
    Judul Naskah: Liputan Berseri tentang Tiara, ABK
    Terbitan: Tribun Lampung, 7 Jan - 16 Februari 2013
    Profesi: Jurnalis Tribun Lampung
    Alamat: Perumnas Way Kandis, Tanjung Senang, Bandar Lampung
    Total Nilai: 343


    Kemudian 6 peserta dengan predikat TULISAN FAVORIT masing-masing memperoleh hadiah Rp 1.000.000,- (dipotong pajak), mereka adalah:

    1. No.Kode: T15
    Nama: RIRIN HANDAYANI
    Judul Naskah: Meretas Jalan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
    Terbitan: Harian Sinar Harapan, Kamis, 26 September 2013
    Profesi: Pascasarjana Universitas Airlangga
    Alamat: Perum Taman Gading, Jember, Jawa Timur.
    Total Nilai: 333

    2. No.Kode: T38
    Nama: GUSNALDI SALMAN
    Judul Naskah: Berpayung di Bawah Perda Disabilitas
    Terbitan: Harian Singgalang, Rabu, 25 September 2013
    Profesi: Jurnalis Harian Singgalang
    Alamat: Jl. Veteran No. 17 Padang, Sumatera Barat.
    Total Nilai: 329

    3. No.Kode: T61
    Nama : FAJAR RILLAH VESKY
    Judul Naskah: Menggugat Diskriminatif lewat Sekolah Inklusif
    Terbitan: Padang Ekspres, Senin, 07 Oktober 2012
    Profesi: Jurnalis Padang Ekspress
    Alamat: Jl. Soekarno-Hatta, Payakumbuh, Sumatera Barat.
    Total Nilai: 328

    4. No.Kode: T60
    Nama: WIDI KUSUMA ANGGRAENI
    Judul Naskah: Belajar dari Galon Air Mineral
    Terbitan: Harian Pikiran Rakyat, Sabtu, 28 September 2013
    Profesi: Jurnalis Harian Pikiran Rakyat
    Alamat: Jl. Soekarno-Hatta 147 Bandung
    Total Nilai: 296

    5. No.Kode: T35
    Nama: DWI WIYANA
    Judul Naskah: Cara Mudah Deteksi Lumpuh Otak
    Terbitan: Majalah Tempo, 19 Mei 2013
    Profesi: Jurnalis Majalah Tempo
    Alamat: Kebayoran Center Blok A11-A15, Mayestik, Jakarta Selatan
    Total Nilai: 293

    6. No.Kode: T42
    Nama: CECEP WIJAYA SARI
    Judul Naskah: Anak Berkebutuhan Khusus, "Sekarang, Aku Bikin Antivirus Nih…"
    Terbitan: Harian Pikiran Rakyat, Jumat, 30 Maret 2013
    Profesi: Jurnalis Harian Pikiran Rakyat
    Alamat: Jl. Yos Sudarso, Karangturi - Indramayu, Jawa Barat
    Total Nilai: 291


    --------------oo0oo--------------

    Nb:
    Data diri dan data lainnya yang belum lengkap diatas, ataupun merevisi data tsb, segera menghubungi kami via SMS ke 0821 60 600 200 ataumohon invitePIN BB: 32 F2 CC 70 (digit kedelapan adalah angka nol)


    sebagai bocoran:
    Berkat atensi yang luar biasa dari rekan-rekan dan pemerhati ABK, maka kedua lomba tersebut untuk yang ketiga kalinya insya Allah akan dilaksanakan tahun depan 2014 dengan prasyarat yang tak jauh berbeda. Oleh karena itu, silahkan rekan-rekan siapkan dari sekarang untuk memperbanyak memotret tentang PK-PLK (Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus), dan sering-seringlah menulis artikel/ opini/ feature di media/koran lokal setempat untuk mengkampanyekan kepedulian terhadap ABK melalui penyelenggaraan program PK-PLK maupun Pensif (Pendidikan Inklusif).

    Lomba Menulis Artikel Nasional tahun 2014 tentang ABK, PLK dan Pensif

    $
    0
    0
    Dengan bangga, dalam rangka peningkatan pelayanan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK), maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk ketiga kalinya mengadakan "Lomba Menulis Artikel Nasional tahun 2014" tentang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Pendidikan Layanan Khusus (PLK) dan Pendidikan Inklusif (Pensif) yang ditujukan kepada wartawan (cetak/ online/ elektronik), pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum.

    Yang dimaksud ABK sesuai UU Sisdiknas No.20/2003 Pasal 32 Ayat 1 yang perlu Pendidikan Khusus (PK) diantaranya anak-anak/peserta didik penyandang ketunaan seperti :

    1. Penyandang Disabilitas:
    • Tunanetra/buta dan Low Vision yang bermasalah dengan penglihatan.
    • Tunarungu yaitu hambatan pendengaran dan Tunawicara yaitu hambatan berbicara.
    • Tunadaksa yaitu lumpuh/hambatan fisik atau kehilangan satu/sebagian fisik.
    • Cerebral Palsy yaitu lumpuh/hambatan fisik akibat gangguan motorik syaraf.
    • Tunaganda yaitu memiliki dua jenis handicap/ketunaan.

    2. Anak Kesulitan Belajar:

    • Hiperaktif, yaitu anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian pada jangka waktu tertentu, anak hanya mampu memusatkan perhatian pada waktu yang sangat pendek, mudah terganggu perhatian dan pikirannyanya dan tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang.
    • ADD (Attention Deficit Disorder)/ ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan. 
    • Autis, yaitu anak yang terhambat dengan bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi.  
    • Asperger Syndrome, yaitu salah satu gejala autisme dari kemampuan linguistik dan kognitif di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima.
    • Down Syndrome yaitu suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak dengan ciri badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid.
    • Tunagrahita yaitu keterbelakangan intelektual dan perilaku. 
    • Dyslexia, yaitu kondisi ketidakmampuan belajar khususnya dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
    • Dysgraphia, yaitu ketidakmampuan belajar dari kesulitan dalam mengungkapkan pikiran secara tertulis dan grafis.
    • Dysphasia, yaitu ketidakmampuan memproduksi dan mengerti bahasa.
    • Dyscalculia, yaitu kesulitan dalam belajar atau memahami perhitungan, termasuk memahami simbol-simbol matematika.
    • Dyspraxia, yaitu kesulitan yang dialami seorang anak dalam melaksanakan proses  “pembentukan ide” untuk membuat sebuah gerakan terencana, proses dalam “perencanaan gerak” untuk mencapai idenya, dan proses “pelaksanaan gerakan “ atau action tersebut. Dyspraxia dikenal juga sebagai hambatan/gangguan motorik.

    Kemudian anak-anak non disabilitas yang memiliki kelebihan daripada anak normal seusianya yang biasa disebut Anak CIBI/ cerdas istimewa dan bakat istimewa (multiple talented and special intelligence) seperti:

    3. Anak Bakat Istimewa :
    anak yang berbakat dibidang Kesenian, Olahraga, Ketangkasan dan Ketrampilan.

    4. Anak Cerdas Istimewa :

    anak dengan IQ 130< dan anak Indigo (anak mempunyai indera keenam atau intuisi yang luar biasa).


    Sedangkan ABK non disabilitas lainnya pada Pasal 32 Ayat 2 UU Sisdiknas No.20/2003yang perlu Pendidikan Layanan Khusus (PLK)diantaranya adalah:

    1. Anak Korban Sosial-Ekonomi:
    • pekerja/buruh anak,
    • anak pemulung,
    • napi anak/ anak yang berhadapan dengan hukum (ABH),
    • pengasong anak,
    • anak pelacur,
    • pelacur anak,
    • anak korban asusila,
    • anak korban trafficking,
    • anak jalanan,
    • anak korban narkoba
    • anak korban HIV/AIDS,
    • anak korban perceraian,
    • anak yatim-piatu,
    • anak putus sekolah,
    • anak dari keluarga miskin absolut.

    2. Anak Korban Bencana:
    • anak korban bencana alam,
    • anak korban konflik,
    • anak korban peperangan,
    • anak pengungsi.

    3. Anak dengan Kendala Geografis:
    • anak-anak dari tenaga kerja Indonesia (TKI) diluar negeri.
    • anak-anak di wilayah 3T seperti anak di daerah tertinggal, anak di pulau terdepan, anak di terpencil/pedalaman/suku).
    Catatan:
    Anak-anak usia 7-18/19 tahun seperti 1. Korban Sosial-Ekonomi, 2. Korban Bencana, 3. Kendala Geografis tersebut ada juga yang dibina/ diasuh pada lembaga-lembaga di lingkup Asosiasi PLK (Pendidikan Layanan Khusus), PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), TBM (Taman Bacaan Masyarakat) ataupun LSM-NGO yang terkait dengan kategori ini.

    PENDIDIKAN INKLUSIF (PENSIF)
    -> Sekolah Biasa/Sekolah Umum, yang mengakomodasi semua Anak Berkebutuhan Khusus.
    -> SLB/Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus yang mengakomodasi anak normal.

    (Sekolah Inklusif adalah sekolah yang terpilih melalui seleksi dan memiliki kesiapan baik kepala sekolah, guru, orang tua, peserta didik, tenaga administrasi dan lingkungan sekolah/ masyarakat). klik tentang Pensif

    KRITERIA PENILAIAN

    Karya jurnalistik akan dinilai berdasarkan kriteria:
    1. Muatan Inspirasi (Inspiratif)
    2. Objektivitas dan keberimbangan
    3. Kedalaman dan kelengkapan
    4. Akurasi
    5. Cara penyampaian

    PETUNJUK TEKNIS, SYARAT dan KETENTUAN PENGIRIMAN:

    Seluruh karya tulisan pelajar/mahasiswa, wartawan dan masyarakat umum berupa artikel/opini/feature maupun "berita-feature" telah termuat di media cetak (koran/ tabloid/ majalah) di daerahnya masing-masing pada periode terbit/tayangan Januari 2013 hingga Juni 2014.

    Karya penulisan bisa dikirim 1-15 (satu hingga lima belas) judul naskah. Namun juri hanya mengambil salah satu karya naskah terbaik dari masing-masing peserta lomba.

    Karya tulis yang dimuat di media massa tersebut merupakan copy lengkap guntingan kliping, berikut copy nama media penerbit, halaman terbitan dan tanggal terbitan dengan rapi dan jelas terbaca, hal ini sebagai bukti karya penulisan peserta yang telah dimuat di media massa.

    Sedangkan peserta yang memiliki artikel/opini/feature yang belum pernah dimuat/ belum sempat dimuat di media lokal, bisa mengirimkan karyanya kepada panitia namun tetap orisinal dan bukan jiplakan tulisan milik orang lain. Hanya saja, bagi peserta yang naskahnya termuat di media cetak lokal atau nasional dengan mengirimkan bukti klipingan media tersebut maka akan memperoleh point plus 10 langsung oleh dewan juri.

    Setiap peserta wajib mengirim salinan karya penulisan tersebut berupa file teks microsoft word. Masing-masing karya penulisan mencantumkan pada bagian atas judul naskah, berupa:
    • nama media massa yang menayangkan naskah tsb,
    • tanggal terbitan media cetak/ tayangan pada media online,
    • halaman yang memuat naskah tersebut,
    • nama penulis/peserta,
    • email penulis/peserta,
    • nomer ponsel penulis/peserta,
    Salinan naskah-naskah tersebut disimpan ke dalam CD, dan kirim ke panitia lomba bersama copy guntingan kliping ke dalam amplop coklat (ukuran A4/ F4/ Folio). Sementara untuk naskah yang ditayangan di media online, maka naskahnya cukup di-print sesuai dengan halaman media online tersebut.

    Di dalam amplop tersebut, peserta melampirkan pula 1 lembar pas foto ukuran 4x6 cm, 1 fotokopi/scan KTP/pelajar, dan/atau 1 fotokopi kartu pers.

    Karya jurnalistik dikirim cap pos atau mengirim langsung mulai 1-15 Juli 2014 dengan amplop coklat (ukuran A4/ F4/ Folio) yang mencantumkan pada bagian kiri LOMBA TULIS PK-PLK 2014.

    Alamat pengiriman (klik):
    Kepada Panitia Lomba Penulisan Jurnalistik.
    Subdit Program dan Evaluasi.Direktorat PPK-LK DIKDAS, Kemdikbud.
    Jl Raya Fatmawati, Cipete.Jakarta Selatan.


    HADIAH:

    • Juara I : Rp. 8.000.000 dan 1 buah laptop
    • Juara II : Rp. 7.000.000
    • Juara III : Rp. 5.000.000
    • 6 Tulisan Favorit masing-masing : Rp. 1.000.000
    seluruh hadiah dipotong pajak

    Nama pemenang akan diumumkan pada website www.pk-plk.com, para pemenang juara pertama, kedua, dan ketiga akan diundang pada acara Gebyar Lomba PK-PLK Pendidikan Dasar untuk penyerahan hadiah pada pertengahan bulan November 2014. Hasil penulisan terbaik akan diarsipkan secara online; dibukukan; ataupun diterbitkan di media Dit.PPK-LK Dikdas Kemdikbud.[\]

    Lomba Foto-3 Nasional 2014 tentang ABK, PLK dan Pensif

    $
    0
    0

    Setelah sukses penyelenggaraan Lomba Foto ABK-1 dan 2 tahun 2012 dan 2013, maka dalam rangka peningkatan pelayanan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) dalam bentuk kepedulian masyarakat terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menggelar untuk kedua kalinya "Lomba Foto-3 Nasional 2014 tentang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Pendidikan Layanan Khusus (PLK) dan Pendidikan Inklusif (Pensif)"yang ditujukan kepada pewarta foto, pemerhati pendidikan, pelajar,mahasiswa, guru, dosen dan masyarakat umum.

    Yang dimaksud ABK sesuai UU Sisdiknas No.20/2003 Pasal 32 Ayat 1 yang perlu Pendidikan Khusus (PK) diantaranya anak-anak/peserta didik penyandang ketunaan seperti :

    1. Penyandang Disabilitas:
    • Tunanetra/buta dan Low Vision yang bermasalah dengan penglihatan.
    • Tunarungu yaitu hambatan pendengaran dan Tunawicara yaitu hambatan berbicara.
    • Tunadaksa yaitu lumpuh/hambatan fisik atau kehilangan satu/sebagian fisik.
    • Cerebral Palsy yaitu lumpuh/hambatan fisik akibat gangguan motorik syaraf.
    • Tunaganda yaitu memiliki dua jenis handicap/ketunaan.

    2. Anak Kesulitan Belajar:

    • Hiperaktif, yaitu anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian pada jangka waktu tertentu, anak hanya mampu memusatkan perhatian pada waktu yang sangat pendek, mudah terganggu perhatian dan pikirannyanya dan tidak mampu mengontrol diri untuk bersikap tenang.
    • ADD (Attention Deficit Disorder)/ ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan. 
    • Autis, yaitu anak yang terhambat dengan bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi.  
    • Asperger Syndrome, yaitu salah satu gejala autisme dari kemampuan linguistik dan kognitif di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima.
    • Down Syndrome yaitu suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak dengan ciri badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid.
    • Tunagrahita yaitu keterbelakangan intelektual dan perilaku. 
    • Dyslexia, yaitu kondisi ketidakmampuan belajar khususnya dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
    • Dysgraphia, yaitu ketidakmampuan belajar dari kesulitan dalam mengungkapkan pikiran secara tertulis dan grafis.
    • Dysphasia, yaitu ketidakmampuan memproduksi dan mengerti bahasa.
    • Dyscalculia, yaitu kesulitan dalam belajar atau memahami perhitungan, termasuk memahami simbol-simbol matematika.
    • Dyspraxia, yaitu kesulitan yang dialami seorang anak dalam melaksanakan proses  “pembentukan ide” untuk membuat sebuah gerakan terencana, proses dalam “perencanaan gerak” untuk mencapai idenya, dan proses “pelaksanaan gerakan “ atau action tersebut. Dyspraxia dikenal juga sebagai hambatan/gangguan motorik.
    Kemudian anak-anak non disabilitas yang memiliki kelebihan daripada anak normal seusianya yang biasa disebut Anak CIBI/ cerdas istimewa dan bakat istimewa (multiple talented and special intelligence) seperti:

    3. Anak Bakat Istimewa :
    anak yang berbakat dibidang Kesenian, Olahraga, Ketangkasan dan Ketrampilan.

    4. Anak Cerdas Istimewa :

    anak dengan IQ 130< dan anak Indigo (anak mempunyai indera keenam atau intuisi yang luar biasa).


    Sedangkan ABK non disabilitas lainnya pada Pasal 32 Ayat 2 UU Sisdiknas No.20/2003yang perlu Pendidikan Layanan Khusus (PLK)diantaranya adalah:

    1. Anak Korban Sosial-Ekonomi:
    • pekerja/buruh anak,
    • anak pemulung,
    • napi anak/ anak yang berhadapan dengan hukum (ABH),
    • pengasong anak,
    • anak pelacur,
    • pelacur anak,
    • anak korban asusila,
    • anak korban trafficking,
    • anak jalanan,
    • anak korban narkoba
    • anak korban HIV/AIDS,
    • anak korban perceraian,
    • anak yatim-piatu,
    • anak putus sekolah,
    • anak dari keluarga miskin absolut.

    2. Anak Korban Bencana:
    • anak korban bencana alam,
    • anak korban konflik,
    • anak korban peperangan,
    • anak pengungsi.

    3. Anak dengan Kendala Geografis:
    • anak-anak dari tenaga kerja Indonesia (TKI) diluar negeri.
    • anak-anak di wilayah 3T seperti anak di daerah tertinggal, anak di pulau terdepan, anak di terpencil/pedalaman/suku).
    Catatan:
    Anak-anak usia 7-18/19 tahun seperti 1. Korban Sosial-Ekonomi, 2. Korban Bencana, 3. Kendala Geografis tersebut ada juga yang dibina/ diasuh pada lembaga-lembaga di lingkup Asosiasi PLK (Pendidikan Layanan Khusus), PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), TBM (Taman Bacaan Masyarakat) ataupun LSM-NGO yang terkait dengan kategori ini.


    PENDIDIKAN INKLUSIF (PENSIF)
    -> Sekolah Biasa/Sekolah Umum, yang mengakomodasi semua Anak Berkebutuhan Khusus.
    -> SLB/Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus yang mengakomodasi anak normal.

    (Sekolah Inklusif adalah sekolah yang terpilih melalui seleksi dan memiliki kesiapan baik kepala sekolah, guru, orang tua, peserta didik, tenaga administrasi dan lingkungan sekolah/ masyarakat). klik tentang Pensif


    Petunjuk Teknis, Syarat dan Ketentuan Lomba:

    1) Peserta dalam lomba foto dan pameran ini GRATIS atau tidak dipungut biaya. Peserta lomba foto, yaitu peserta dari kalangan jurnalis/wartawan (reporter dan pewarta foto media cetak/online), dan kalangan umum (penghobi fotografi, pelajar, mahasiswa, karyawan/pegawai, guru, dosen, tutor, orang tua, pemerhati ABK dan ABK itu sendiri)

    2) Seluruh foto yang diterima panitia merupakan karya sendiri, baik yang telah dimuat di media atau belum pernah disiarkan.Masa/waktu pemotretan dari Januari 2013 hingga 30 Juni 2014. Namun foto-foto yang dilombakan belum pernah menang di-event manapun. Foto yang bukan milik sendiri atau pernah menang di event lain sebelumnya maka akan didiskualifikasi panitia/juri..

    3) Foto yang dilombakan diantaranya merupakan gambaran aktivitas ABK (disabilitas maupun non disabilitas) baik di sektor pendidikan, budaya, hukum, sosial, lingkungan, kesehatan dll.

    4) Foto mesti orisinil, masih memiliki exif. Bila ada sedikit cacat diperbolehkan melalukan tusiran/sentuhan olah digital. Namun foto tidak boleh banyak unsur olah digital (seperti kolase/ montase) atau bukan merupakan rekayasa olah digital.

    5) Setiap peserta lomba minimal mengirimkan 1 foto dan maksimal 15 foto terbaiknya yang dicetak ukuran 10 RS (254x381 mm). Foto dicetak boleh memakai kertas doff atau glosi. Saat mengirim dengan jasa pos, gunakan media pelindung foto yang baik, sehingga foto tidak mudah terlipat atau tidak mudah rusak sesampai di tangan panitia.

    6) Seluruh foto wajib dilampirkan caption photo (keterangan foto yang mengandung 5W+1H), berikut judul foto, nama forografer serta media/institusi anda, dan nomor ponsel anda.

    7) Seluruh foto yang dikirim ke panitia, sertakan pula file foto asli ke dalam CD beserta scan identitas diri (KTP/SIM/ Kartu Pelajar/Mahasiswa) dan file jpeg pas foto diri terbaru (ukuran 4x6 cm atau ukuran poscard dengan tingkat resolusi/DPI 300). Bila syarat point 6-7 ini tidak dikirim, maka foto yang terkirim akan didiskualifikasi.

    8) Bila peserta mengirimkan lebih dari satu foto, disarankan foto tersebut adalah foto yang berbeda  terhadap aktivitas ABK dan/atau beda sektor. Namun juri hanya memilih (kurasi) satu foto terbaik/ yang layak diunggulkan dari seluruh foto yang dikirimkan peserta. Hal ini untuk menghindari satu peserta memperoleh dua atau tiga kemenangan, Dengan begitu akan memberikan kesempatan peserta lain untuk memperoleh kemenangan pula.

    9) Foto-foto dan CD tersebut diterima panitia mulai 1-15 Juli 2014 via pos (bukan tgl cap pos) atau bisa dikirim langsung ke Dit.PPK-LK Dikdas di, Cipete, Jakarta Selatan. (alamat di bawah ini).

    10) Foto akan dinilai oleh fotografer senior yang pernah memperoleh penghargaan dan memiliki kompetensi dibidangnya, pemerhati fotografi dan ABK, serta penilai dari Dit.PPK-LK Dikdas pada Bulan Agustus  2014.

    11) Pengumuman pemenang lomba foto dilaksanakan pada September 2014 pada web www.pk-plk.com. Pengumuman pemenang akan diumumkan ponsel peserta. Dan keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

    12) Pemenang akan menerima hadiah uang saku, yaitu Juara Pertama Rp10.000.000, Juara Kedua Rp5.000.000, Juara Ketiga Rp3.000.000, dan 20 foto favorit masing-masing memperoleh Rp 500.000. (Peserta yang mengirim lebih dari satu foto atau hingga 15 foto, namun hanya satu foto yang dinilai terbaik oleh juri. Artinya peserta hanya memperoleh kesempatan satu pemenang/juara saja. Hal ini agar memungkinkan peserta lain untuk menang/juara). Seluruh hadiah tersebut dipotong pajak.

    13) Penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada acara Gebyar PK-PLK pada Bulan November 2014 yang berbarengan dengan acara seleksi lomba vokal, instrument, dan band dan penyerahan pemenang untuk lomba Penulisan Jurnalistik ABK 2013 yang diselenggarakan oleh Direktorat PPK-LK Dikdas, Kemdikbud. (waktu dan tempat menyusul dan informasi via www.pk-plk.com).

    14) Foto-foto terbaik akan dipamerkan pada event pendidikan 2014, dan pameran foto akan dilanjutkan di acara GEBYAR SISWA PK-PLK NASIONAL 2014 (waktu dan tempat masih tentatif).

    15) Seluruh foto yang dilombakan menjadi hak panitia. Seluruh foto tersebut dapat dipergunakan oleh panitia atau Kemdikbud dalam rangka KAMPANYE PENDIDIKAN atau sejenisnya yang sifatnya NON KOMERSIAL.

    16)  Sebagai tempat pengarsipan/galeri foto di dunia maya, dan untuk menambah nilai benefit/nilai ekonomis bagi peserta lomba, maka seluruh foto yang dilombakan akan didaftarkan melalui agency ke bursa website stok foto di Indonesia. (Adapun prasyarat masuk ke bursa stok foto itu dan benefit yang akan diperoleh, diatur sesuai dengan ketentuan layanan pada web tersebut).***

    Alamat pengiriman (klik):
    Kepada Panitia Lomba Foto ABK 2014.
    Subdit Program dan Evaluasi.
    Direktorat PPK-LK DIKDAS, Kemdikbud.
    Jl Raya Fatmawati, Cipete.Jakarta Selatan.

    Gebyar Multi Talenta PK-PLK dan CIBI Dikdas Ajang Apresiasi Stakeholder

    $
    0
    0
    Gebyar Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK) kembali digelar oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perhelatan bertajuk 'Gebyar Multi Talenta PK-PLK dan CIBI Dikdas Tingkat Nasional Tahun 2013' diselenggarakan di Gedung Olah Raga Lila Bhuana, Denpasar, Bali dengan mengusung tema 'Inspirasi Negeriku' yang berlangsung 17-21 November 2013.

    Gebyar tersebut diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi dan mengakomodir kebutuhan anak berkebutuhan khusus dalam menyalurkan potensi dan bakat anak berkebutuhan khusus. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan mengembangkan potensi siswa sesuai minat dan bakatnya.

    Selain itu kegiatan ini bertujuan mempublikasikan dan sosialisasi potensi anak berkebutuhan khusus. Juga untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu dan relevansi serta daya saing PK-PLK.

    Agenda yang ditampilkan meliputi pameran hasil unggulan sekolah dari Sentra atau Subsentra Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK), SLB binaan. Gebyar ini juga diisi dengan lomba Musik, Tari dan Desain Komunikasi Visual yang diikuti oleh siswa Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CIBI) jenjang SD dan SMP dari seluruh provinsi Indonesia.

    Untuk pameran hasil unggulan sekolah akan melombakan Manajemen Produk Unggulan. Kesempatan yang dinanti oleh sekolah luar biasa dan inklusi ini dimeriahkan dengan pameran lomba Foto dan Penulisan Jurnalistik yang telah dilaksanakan pada Oktober lalu.

    Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dikdas, Mudjito AK dalam kata sambutannya mengatakan pihaknya sangat bersyukur karena saat ini banyak pihak sudah memahami mengenai pendidikan inklusif. "Ini gejala yang luar biasa dan patut diapresiasi," ucapnya.

    Karennya ucapan terima kasih dilontarkan Mudjito kepada semua pihak pemangku kepentingan yang telah mendukung pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus (PK-PLK).

    *****

    Siapkan Pendidikan Menengah Universal untuk Semua Anak 

    Pemukulan gendang oleh Dirjen Pendidikan Dasar Hamid Muhammad menandai dibukanya Gebyar Multi Talenta Dikdas Tingkat Nasional 2013 di Bali. Sebelum membuka acara yang berlangsung di Bali 17-21 November ini, Hamid memberikan sambutan yang menyebut  wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun sudah memasuki tahap akhir dan akan diganti dengan Pendidikan Menengah Universal.

    "Di penghujung wajib belajar sembilan tahun pendidikan dasar dan memasuki Pendididikan Menengah Universal (PMU) ini maka pendidikan adalah kewajiban yang harus disiapkan untuk memberikan pendidikan kepada semua anak," ujar Hamid, di GOR Lila Bhuwana Denpasar, Bali Senin (18/11/2013)

    Dalam rangka pelaksanaan PMU tersebut khususnya yang terkait dengan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus Hamid mengatakan ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemerintah. Di antaranya adalah menyiapkan layanan pendidikan melalui SLB dan sekolah inklusif.

    "Masih ada 100 lebih Kabupaten yang belum mempunyai SLB.Dan ini memberikan kesempatan kepada sekolah reguler mau menjadi sekolah inklusif," ucapnya.

    Hamid melanjutkan bahwa saat ini terdapat 330.000 anak berkebutuhan khusus tingkat pendidikan dasar. Namun dari jumlah itu yang mengenyam pendidikan sebanyak 116.000 anak. "Jadi masih ada 65% anak berkebutuhan khusus yang belum terlayani pendidikan. Dengan adanya PMU itu maka kita wajib menjemput anak berkebutuhan khusus tersebut untuk memberikan layanan pendidikan minimal di sekolah inklusif," tutur Hamid.

    Dirjen Dikdas Hamid Muhammad itu juga berpesan kepada daerah agar jangan sampai terjadi penutupan sekolah inklusi. "Saat ini ada sekolah yang ingin menutup layanan inklusif. Saya berharap yang seperti ini jangan sampai terjadi," tutur Hamid.
      
    Program PMU Kemendikbud

    Program Pendidikan Menengah Universal telah diluncurkan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pada Juni 2013.PMU ditujukan untuk mencapai target Angka Partsisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah 97% pada tahun 2020.

    Saat ini tercatat APK pendidikan menengah baru mencapai 78,7%. Target pencapaian APK pendidikan menengah  97%  pada tahun 2020 mengisyaratkan  bahwa seluruh siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah dan  lulusan SMA sederajat dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau memasuki dunia kerja.  

    Program PMU merupakan salah satu strategi untuk menghadapi meningkatnya penduduk usia produktif di Indonesia. Melalui program PMU ini Kemdikbud memberikan kesempatan seluas-luasninkluya kepada setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu.(*/fin)


    Daftar Pemenang Lomba Gebyar Multitalenta PK-PLK Dikdas 2013

    $
    0
    0
    Gebyar Multi Talenta PK-PLK dan CIBI Dikdas Tingkat Nasional Tahun 2013 ini diselenggarakan di Gedung Olah Raga Lila Bhuana, Denpasar, Bali dengan mengusung tema 'Inspirasi Negeriku' yang berlangsung 17-21 November 2013.

    bertujuan mempublikasikan dan sosialisasi potensi anak berkebutuhan khusus. Juga untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu dan rlevansi serta daya saing pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus.

    Berikut ini Daftar Pemenang Lomba Gebyar Multitalenta PK-PLK Dikdas 2013:

    Lomba Manajemen Produk Unggulan Stan Sentra PK-PLK
    Juara 1, Provinsi Jawa Barat
    Juara 2, Provinsi Kalimantan Timur
    Juara 3, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
    Harapan 1, Provinsi Lampung
    Harapan 2, Provinsi Bali
    Harapan 3, Provinsi Jawa Tengah


    Lomba Penampilan Stand Sentra PK-PLK
    Juara 1, Provinsi Jawa Tengah
    Juara 2, Provinsi Bali
    Juara 3, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
    Harapan 1, Provinsi Jawa Timur
    Harapan 2, Provinsi Kalimantan Timur
    Harapan 3, Provinsi Sumatera Selatan


    Lomba Unjuk Karya Produk Unggulan/
    Demonstrasi Pembuatan Produk Barang yang Dipamerkan

    Juara 1, Provinsi Sumatera Selatan
    Juara 2, Provinsi Kalimantan Tengah
    Juara 3, Provinsi Gorontalo
    Harapan 1, Provinsi Kepulauan Riau
    Harapan 2, Provinsi Nusa Tenggara Barat
    Harapan 3, Provinsi Papua


    Lomba Menyanyi Siswa CIBI
    Juara 1, Putu Nadhia Dewi Aryasa [SD Suta Dharma] Bali
    Juara 2, Valdo Tuapetei [SMPN 9 Ambon] Maluku
    Juara 3, Diella Nathania [SMP Xaverius Maris Palembang] Sumatera Selatan
    Harapan 1, Radja Yasir Rifky [SMPN 1 Sumedang] Jawa Barat
    Harapan 2, Nuraziza Tamrin [SMPN 3 Majene] Sulawesi Barat
    Harapan 3, R.Mekar Liza Ramadhina [SMPN 6 Makassar] Sulawesi Selatan


    Lomba Tari Siswa CIBI
    Juara 1, Ida Bagus Yodhie Haris Candra [SMPN 4 Denpasar] Bali
    Juara 2, Aabidah H [SMPN 1 Padang] Sumatera Barat
    Juara 3, Veiny Ena D [SMPN 7 Jambi] Jambi
    Harapan 1, Dhiya Syakara [SMP Labschool Jakarta] DKI Jakarta
    Harapan 2, JNE Riske Rahmasi [SMPN 4 Surabaya] Jawa Timur
    Harapan 3, Baiq Ghea Cameliana P [SMPN 6 Mataram] NTB


    Lomba Desain Komunikasi Visual (DKV)Siswa CIBI
    Juara 1, Gian Vere Adonis [SMP PL Domeniko David Semarang] Jawa Tengah
    Juara 2, Attallah Ahmad Jiwa Y [SMP Multiple Intellegencies Surabaya] Jawa Timur
    Juara 3, Dinar Alifah Rahma [SMP Muhammadiyah 1 Pontianak] Kalimanta Barat
    Harapan 1, Nabila Haifa Nafisa [SMPN 1 Sukabumi] Jawa Barat
    Harapan 2, Virgie Putri Prayudha [SMP Al-Azhar BSD Tangsel] Banten
    Harapan 3, Azmi Nailul Izzah [SMP IPB Soedirman] DKI Jakarta


    Lomba Foto tentang ABK 2013
    Juara 1, YOHAN T. ARYONO WIDODO [Fotografer Freelance] Surabaya, Jawa Timur
    Juara 2, GRANDYOS ZAFNA [Pewarta Foto Detikcom] Depok, Jawa Barat
    Juara 3, DEDE KURNIAWAN [Pewarta Foto Okezone.com] Bekasi Timur, Jawa Barat.
    selengkapnya >>

    Lomba Penulisan Jurnalistik tentang ABK 2013Juara 1, FADMI SUSTIWI [Jurnalis Kedaulatan Rakyat] Yogyakarta
    Juara 2, MUHAMMAD AMIN [Jurnalis Riau Pos] Riau
    Juara 3, NOVAL ARDIANSYAH [Jurnalis Tribun Lampung] Lampung
    selengkapnya >>

    Ki-ka: Yohan T. Aryono Widodo (Juara 2 Lomba Foto sebagai fotografer freelance) Grandyos Zafna (Juara 2 Lomba Foto dari Pewarta Foto Detikcom), Juara 3  Lomba Foto Dede Kurniawan (Juara 3 Lomba Foto dari Okezone.com), Rahmintama (Ketua panitia dari Sekjen Forum Komunikasi PK-PLK se-Indonesia), Fadmi Sustiwi (Juara 1 Lomba Tulis dari Jurnalis Kedaulatan Rakyat), Hari (Wapemred Riau Pos yang mewakili Muhammad Amin Juara 2 Lomba Wartawan Riau Pos), Noval Ardiansyah (Juara 3 Lomba Tulis dari Wartawan Tribun Lampung)

    Oscar Matuloh: Semangat ABK, Semangat Drajat Manusia yang Sama

    $
    0
    0
    Ki-ka: Beawiharta (Photographer Senior Reuters), Rahmintama (Sekjen Forum Komunikasi PK-PLK se-Indonesia), Adek Berry (Pewarta Foto Senior AFP), dan Oscar Motuloh (Kurator Galeri Foto Jurnalistik ANTARA).
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (Dit.PPK-LK Dikdas) menyelenggarakan Lomba Foto tingkat Nasional tahun 2013 bertema Anak Berkebutuhan Khusus. Penyelenggaraan ini merupakan salah satu wujud program kepedulian kepada masyarakat di bidang karya seni visual dua dimensi.

    Lomba Foto ini adalah sebuah lomba foto spesifik seperti anak berkebutuhan khusus (ABK) yang jarang dilakukan oleh pihak lainnya. Apalagi dengan kualitas foto-foto yang diterima juri pada umumnya sangat menarik.

    Koordinator Juri dalam Lomba Foto ABK Oscar Matuloh mengatakan kehidupan manusia dengan segala bentuk aktivitas keseharian dan kehidupan yang dilakukannya memang selalu menarik untuk dijadikan objek dalam foto.  Peristiwa yang menarik tersebut bisa muncul karena dipicu oleh kegiatannya yang terasa unik dan tidak biasa, baik itu aktivitas di dalam adat budaya, maupun aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang biasanya sangat berbeda dari kehidupan masyarakat.

    Menurut pria gondrong yang menjabat Kurator Galeri Foto Jurnalistik ANTARA ini, kehidupan ABK memang selalu menarik perhatian masyarakat. Hingga kini sejak tahun 2012 baru Kemdikbud melalui  Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar yang menyelenggarakan pertama kali lomba foto yang mengangkat kebidupan ABK, baik itu ABK disabilitas maupun ABK non disabilitas.

    Ketangguhannya, semangatnya, dan semuanya. Dengan merekam semua aktivitas mereka sehari-hari di dalam sebuah foto, hal ini akan membuat hasil dari foto terlihat lebih menakjubkan. Yang membuat hal ini lebih istimewa, pesertanya adalah pewarta foto, pemerhati pendidikan, pelajar,mahasiswa, guru, dosen, siswa dan masyarakat umum dari seluruh penjuru Indonesia. 

    Karya yang dihasilkan pun sangatlah luar biasa. Peserta menggambarkan kehidupan dan aktivitas ABK serta ekspresi emosional yang memperlihatkan ABK dengan kehidupannya. Kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi orang yang melihat foto-foto tersebut. “Otomatis ini menjadi tantangan tersendiri bagi fotografer yang menerjemahkan karena tidak mudah memberikan sebuah gambar tentang kehidupan ABK di tengah masyarakat,” ungkapnya. Oscar menjelaskan foto human interest lebih banyak merekam suasana dan peristiwa yang tidak biasa. Semakin dramatis peristiwa yang didapat, maka semakin sukses foto human interest tersebut.

    Tim juri juga lebih mengedepankan foto-foto yang menunjukkan harkat dan martabat, serta kekuatan pesan dari sebuah foto yang menjadi point menjadi penting penilaian 30%. Point lannya adalah komposisi foto [25%], harnomisasi foto [20%], handicap [15%], dan kesesuaian tema [10%]. Gambar (foto) yang memenangi itu lomba foto ini juga menunjukkan kekuatan unsur itu. “Hanya saja kami juga perhatikan foto khusus ABK ini juga secara fotografis haruslah etis,” katanya.

    Dari jumlah foto sebanyak 170 buah, ada 3 pemenang yang dipilih berdasarkan keputusan juri. “Foto dicari 3 pemenang. Pertama, ada 20 pemenang foto favorit. Setiap pemenang mendapatkan satu hadiah,” katanya. Dalam menentukan pemenang tersebut pun, tentunya ada musyawarah serta perdebatan untuk menentukan pemenangnya. Yang diperhatikan antara lain kesesuaian tema, artistik, dan masih banyak lagi. “Basic penilaiannya masih mengacu pada realita,” ungkapnya.

    Dalam lomba ini tidak membedakan peserta antara pewarta foto/ forografer media dengan masyarakat umum. Kami pun dalam penjurian ini juga akan tidak tahu apakah yang juara ini dari kalangan jurnalis, umum atau mahasiswa. Tapi kami bisa melihat ciri-ciri itu. Memang sebaiknya ke depan dibedakan kategori, misalnya antara jurnalis, umum atau mahasiswa.

    Banyak cara untuk mengumpulkan foto-foto dalam lomba, termasuk tentang ABK. Bisa masyarakat yang berinisiatif mengirimkan karyanya atau panitia sendiri yang dalam periode tertentu memantau foto yang dimuat media di seluruh Indonesia.

    Cuma masalahnya panitia dipastikan tidak sanggup untuk memantau semua media di seluruh Indonesia. Ini juga pernah dilakukan dalam penghargaan Adinegoro. Peserta tak mengirimkan naskah tapi panitia yang aktif.

    Pasti ada daerah yang lolos. Di situlah kadang-kadang mereka merasa kurang fair. Sebenarnya bisa dilakukan dua-duanya. Masyarakat mengirimkan tetapi juga panitia memantau. Jadi panitia juga harus jemput bola karena kadang-kadang mereka tidak mengirimkan berbagai alasan padahal karyanya bagus.

    Dalam lomba ini tim juri yang datang dari kalangan pers dan sehari-hari bertindak sebagai editor. Kami juga membandingkan foto-foto ini dengan konteks internasional dari kasus serupa. Mereka ini memantau ratusan atau ribuah foto setiap hari.

    Saya melihat foto-foto yang masuk sebagai juara cukup menggembirakan bila dilihat dari kategori penilaian yang kami buat. Kekuatan dari fotografi adalah bila foto itu subjeknya langsung menarik dan mencuri perhatian juri. Nah itu yang kelihatan dari 13 besar itu. Bahkan sampai 50 besar.

    Lomba foto ABK ini sangat langka. Biasanya lomba sejenis masuk ke lomba pendidikan secara umum. Ini menarik, lomba yang secara khusus. Dan kita juga bisa belajar untuk melihat bahwa fotografi dalam ABK ini tidak hanya sisi estetika tetapi yang utama adalah etis.

    Oscar menambahkan, kompetensi yang luar biasa ini tentunya ada sebuah esensi yang ingin dicapai. Melalui Lomba Foto ABK ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi penggemar fotografi untuk memperlihatkan bahwa semangat ABK adalah semangat dari drajat manusia yang sama.  “Yang ingin ditegaskan adalah keinginan mereka yang tidak ada bedanya dengan orang biasa. Mereka bagian kita secara utuh,” tutupnya.[yayat/deasy]

    Pernyataan Sikap Hari Difabel Internasional 3 Desember: Kesetaraan dan Keadilan bagi Difabel

    $
    0
    0
    Negara Indonesia mengambil langkah penting dalam memperkuat komitmen untuk memajukan hak asasi difabel dengan menandatangani dan meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas (Convention on the Rights of Persons with Disabilities). Pada tanggal 10 November 2011, Pemerintah Indonesia  kembali mengukuhkan komitmen untuk melakukan perubahan fundamental bagi perwujudan hak-hak kaum difabel dengan mengesahkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2011, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 107 tentang Ratifikasi Konvensi Internasional Hak-hak Penyandang Disabilitas sebagai upaya pemajuan, penghormatan, pemenuhan dan perlindungan hak-hak kaum difabel di seluruh Indonesia.

    Namun demikian, aksi dan kebijakan tersebut sampai sekarang ternyata belum mampu melindungi dan memberikan jaminan terhadap perwujudan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia. Akses terhadap pendidikan, pekerjaan, layanan kesehatan dan fasilitas publik masih terhalang “tembok” diskriminasi. Bahkan, partisipasi dalam pembangunan dan akses terhadap hukum yang berkeadilan masih sangat langka dirasakan bagi komunitas difabel. Istilah derajat kecacatan, idiologi kenormalan serta persyaratan sehat jasmani dan rohani telah mengerdilkan kreativitas, harapan dan cita-cita komunitas Difabel, bahkan telah menghilangkan semangat inklusi di masyarakat.

    Berkaitan dengan hal tersebut, Forum Komunikasi PK-PLK se-Indonesia dan SIGAB beserta komunitas difabel meminta Pemerintah Republik Indonesia, pemerintah daerah serta Aparatur Penegak Hukum untuk segera melakukan tindakan sebagai berikut:

    1. Segera melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun daerah, dengan mengadopsi Konvensi Internasional tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD).

    2. Mengadopsi Konvensi Internasional tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD) dalam pembuatan dan pengesahan  peraturan perundang-undangan dan kebijakan di tinggkat nasional maupun daerah.

    3. Segera mengganti Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tenang Penyandang Cacat dengan undang-undang baru yang mengatur tentang penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak kaum difabel dengan mengadopsi Konvensi Internasional tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD) yang telah diratifikasi.

    4. Segera menandatangani dan meratifikasi Protokol Opsional Konvensi Internasional tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD) sebagai instrumen hukum yang mengatur tentang mekanisme pengaduan internasional terhadap konvensi tersebut.

    5. Melakukan penanganan dan tindakan hukum yang tegas serta berkeadilan terhadap kasus-kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum difabel, dan segera menyusun panduan prosedur hukum bagi kasus-kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum disabilitas serta kasus kaum disabilitas yang berurusan dengan hukum.

    6. Menjadikan seluruh wilayah di Indonesia menjadi kabupaten inklusif dan kota inklusif, sehingga masyarakat dapat toleransi dan pemangku kebijakan dapat menyesuaikan kebijakannya terhadap kaum disabilitas, memperluas akses informasi dan akses apresiasi kaum disabilitas, serta memberikan/ penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pekerjaan agar kaum disabilitas lebih mandiri dan berkompetensi.

    7. Segera menyusun dan mengesahkan Peraturan Daerah dan turunannya terkait dengan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak kaum disabilitas dengan mengadopsi Konvensi Internasional tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD) yang telah diratifikasi.

    8. Secara proaktif mempromosikan dan mewujudkan inklusif sosial bagi kaum disabilitas dalam segala aspek kehidupan.

    9. Menyediakan aksesibilitas yang memadai di ruang-ruang dan fasilitas-fasilitas publik, di sekolah, di kampus baik fisik maupun non fisik.

    10. Membentuk Komisi Nasional Penyandang Disabilitas untuk memantau perlindungan dan pemenuhan hak-hak kaum disabilitas, menyelidiki dan meneliti kasus-kasus pelanggaran hak-hak difabel, serta memediasi konflik-konflik terkait dengan pelanggaran hak-hak kaum disabilitas.

    Demikian pernyataan sikap ini kami buat dan kami sampaikan dalam kegiatan peringatan UN ‘International Day of Persons with Disabilities' 3 Desember, dengan harapan dapat menjadikan masukan bagi pengambil kebijakan di semua tingkatan pemerintahan.
    Viewing all 67 articles
    Browse latest View live