Sebanyak 2.838 siswa jenjang SD, SMP, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Pendidikan Dasar, SMA, SMK, dan (PK-LK) Pendidikan Menengah akan berlaga di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang akan digelar di Medan, Sumatera Utara, 16-22 Juni 2013. Mereka akan berkompetisi di sejumlah cabang festival dan lomba di bidang kesenian.
Untuk jenjang pendidikan dasar kategori anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu SDLB dan SMPLB, diikuti sebanyak 198 siswa berkebutuhan khusus. Mereka akan mengikuti sejumlah kompetisi yaitu Menyanyi Solo SDLB (33 siswa), Melukis & Mewarnai SDLB (33 siswa putri), Cipta & Baca Puisi SDLB (33 siswa putra/putri), Menyanyi Solo SMPLB (33 siswa putra/putri), Melukis & Mewarnai SMPLB (33 siswa putra/putri), dan Memainkan Alat Musik Modern SMPLB (33 siswa).
"Mereka menginap dan berlomba di Hotel Grand Angkasa, Kota Medan," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PPK-LK Dikdas) Kemdikbud, Mudjito saat melihat persiapan panitia menjelang pelaksanaan lomba di Medan.
Menurutnya, selain gali dan melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, ajang nasional ini khususnya bagi ABK sebagai upaya memberikan ruang bagi kreativitas dan apresiasi berkesenian.
"Kita sudah banyak tahu bagaimana kesenian kita, terus-menerus seolah-olah di caplok oleh negara lain. Untuk itu ajang ini sebagai menanamkan dan membina apresiasi kesenian Indonesia, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa," kata Mudjito.
Empat komponen terpenting dalam pendidikan di Indonesia yaitu olah hati yang menanamkan budi pekerti, karakter bangsa, dan meningkatkan akhlak mulia. Kemudian olah pikir yang membangun kompetensi mandiri melalui kecerdasan intelektual. Lalu olah rasa yang mampu untuk mengembangkan potensi sensitifitas, daya apresiasi dan daya kreasi seni dan budaya. Terakhir olah raga atau mengembangkan keterampilan kinestetik dengan meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik.
Seperti anak penyandang tunarungu, mereka memiliki kemampuan pantomim dan melukis, anak penyandang tunadaksa bisa membuat puisi yang merintihkan air mata saat kita mendengarnya, dan anak tunanetra pandai menyanyi.
"Melalui ajang seperti ini, mereka akan bangga dengan budaya dan tradisinya karena dapat diapresiasikan melalui sebuah event FLS2N di Medan yang dilihat oleh kontingen provinsi lain," kata Mudjio.
Dua ribuan siswa datang ke FLS2N 2013 Medan
Sebanyak 2.838 siswa jenjang SD, SMP, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Pendidikan Dasar, SMA, SMK, dan (PK-LK) Pendidikan Menengah akan berlaga di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang akan digelar di Medan, Sumatera Utara, 16-22 Juni 2013. Mereka akan berkompetisi di sejumlah cabang festival dan lomba.
Hal demikian terungkap dalam rapat koordinasi panitia FLS2N yang digelar di Ruang Sidang Gedung E lantai 5, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin, 3 Juni 2013. Rapat dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dr. Thamrin Kasman, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Setditjen Dikdas Drs. Ir. Nono Adya, MM, M.T, perwakilan dari Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pembinaan PK-LK Dikdas, Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen, dan Direktorat Pembinaan SMK.
Dari jumlah tersebut, peserta paling banyak berasal dari jenjang SMK, yaitu 34%. Kemudian disusul peserta SMP 22%, SMA 21%, SD 9%, serta PK-LK Dikdas dan PK-LK Dikmen masing-masing 7%.
Untuk melengkapi acara, juga akan digelar pameran pendidikan. Pameran berupa stan yang diisi oleh Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan sejumlah sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
Agar acara lebih semarak, Thamrin berharap media nasional baik cetak, elektronik, maupun daring (dalam jaringan—on-line) mempublikasikan seluruh kegiatan FLS2N dari awal hingga akhir. Media internal yang dimiliki Kemdikbud pun agar memaksimalkan perannya. “Yang penting ada penyebarluasan. Masing-masing melakukan konsolidasi internal,” tegasnya.
Rencananya, pembukaan FLS2N digelar di Lapangan Merdeka, Medan. Mendikbud Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA dijadwalkan hadir membuka acara. Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Puji Nugroho, S.T pun akan hadir.
Jenis Festival/Lomba dan Jumlah Peserta
Jenjang Pendidikan SD diikuti sebanyak 264 siswa dengan rincian:
Jenjang Pendidikan SMP diikuti sebanyak 264 siswa dengan rincian:
Jenjang Pendidikan SDLB dan SMPLB diikuti sebanyak 198 siswa, dengan rincian:
Jenjang Pendidikan SMA diikuti sebanyak 594 siswa, dengan rincian:
Jenjang Pendidikan SMK diikuti sebanyak 957 siswa, dengan rincian:
Jenjang Pendidikan SMALB diikuti sebanyak 198 siswa, dengan rincian:
Pelestarian Adat dan Budaya
Budaya adalah sesuatu yang hidup dan terus berkembang, bukan statis dan beku. Sebagai akar budaya nasional, maka pelestarian adat dan budaya daerah perlu dilakukan. Tetapi caranya harus tepat dan cerdas, bukan dengan menutup diri. Begitulah kata Drs Rahudman Harahap, MM, yang dimintai pendapatnya terkait Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Festival yang akan diikuti sekitar 4.400 peserta berasal dari tingkat SD, SMP sampai SMA dan SMK dari seluruh Indonesia ini akan dibuka langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia M Nuh di Lapangan Merdeka Medan pada Senin (17/6/2013).
Menurut Rahudman, sejak dulu bangsa ini sudah berinteraksi dengan dunia luar. Nilai-nilai luhur adat dan budaya bangsa ini harus diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga sungguh sangat tepat kalau FLS2N digelar. “Kebudayaan harus menjadi jati diri bangsa dan anak negeri perlu dibekali untuk hidup bersaing dalam dunia yang terus berkembang,” ujar Rahudman. Dikatakan Rahudman, bangsa Indonesia memiliki keluhuran, keunggulan, kekhasan sejarah, peradaban dan kebudayaan. Hal inilah yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Karenanya, harus menjadi tugas dan kewajiban semua untuk melestarikan dan mengembangkan semua yang telah dimiliki saat ini.
“Jika ekonomi berbasis sejarah, budaya dan warisan bisa dikembangkan di seluruh Indonesia, saya optimis pembangunan ekonomi akan mempercepat pembangunan daerah, memperluas lapangan kerja dan akan menjadi sumber baru bagi perekonomian daerah,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Ketua Panitia FLS2N Henri Siregar, audiensi ke Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, untuk memaparkan kegiatan FLS2N. Kata Henri, even ini akan digelar 16 sampai 22 Juni mendatang.
“Jumlah peserta yang mengikuti even ini lebih kurang 4.400 siswa yang berasal dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Perlombaan yang ditampilkan akan diikuti peserta mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Adapun perlombaan yang ditampilkan diantaranya seni suara, tari, lomba baca Al Quran, seni lukis serta tari tradisional,” kata Hendri.
Menurut Hendri, tujuan even ini digelar untuk membina dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni dan sastra. Kemudian menanamkan dan membina apresiasi seni dan sastra, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa. Serta membangun karakter bangsa.
Sedangkan hasil yang diharapkan dari even dengan mengusung tema Karya Prestasi Siswa untuk Kemilau Budaya Nusantara ini, kata Hendri, di antaranya terciptanya suasana kom-petitif yang sehat antar siswa, sekolah dan antar provinsi di bidang kesenian. Lalu, terwujudnya pengembangan bakat dan kreativitas.
Sedangkan Drs H Dzulmi Eldin MSi yang menerima panitia Festival & Lembaga Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Balai Kota Medan, Selasa (4/6), mendukung penuh kegiatan FLS2N. Apalagi Kota Medan dipercayakan menjadi even berskala nasional tersebut. Untuk itu dia akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga berjalan dengan sukses dan lancar. Terkait itu dia minta kepada SKPD di lingkungan Pemko Medan yang terkait dengan pelaksanaan FLS2N untuk terus bersinergi dengan pihak panitia.
“Untuk itu saya minta kepada pihak panitia agar tidak sungkan-sungkan menyampaikan apa yang perlu dibantu demi kesuksesan even FLS2N. Jadi terus saling berkoordinasi, sebab kita mendukung penuh kegiatan ini. Saya berharap even ini bisa berjalan lebih baik dibandingkan even-even yang telah digelar sebelumnya,” ujarnya didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri Lubis MM, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Drs Erwin Lubis, Kadis Pendidikan Drs Parluhutan Lubis, Kadispora Drs Abd Azis dan Kabag Humasy Budi Hariono SSTP MAP.
Eldin selanjutnya mengimbau kepada seluruh pelajar yang ada di Kota Medan untuk mengikuti even tersebut. Selain untuk ikut memeriahkan, even ini juga sebagai kegiatan ekstra kokurikuler. “Kesenian yang ditampilkan masing-masing daerah dapat dikolaborasikan dengan kesenian yang ada di daerah ini sebagai inspirasi guna memperkaya seni budaya kita. Artinya, kita tidak hanya mengejar juara semata tetapi menjadikan even ini sebagai ajang untuk mengembangkan seni budaya kita menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Untuk jenjang pendidikan dasar kategori anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu SDLB dan SMPLB, diikuti sebanyak 198 siswa berkebutuhan khusus. Mereka akan mengikuti sejumlah kompetisi yaitu Menyanyi Solo SDLB (33 siswa), Melukis & Mewarnai SDLB (33 siswa putri), Cipta & Baca Puisi SDLB (33 siswa putra/putri), Menyanyi Solo SMPLB (33 siswa putra/putri), Melukis & Mewarnai SMPLB (33 siswa putra/putri), dan Memainkan Alat Musik Modern SMPLB (33 siswa).
"Mereka menginap dan berlomba di Hotel Grand Angkasa, Kota Medan," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PPK-LK Dikdas) Kemdikbud, Mudjito saat melihat persiapan panitia menjelang pelaksanaan lomba di Medan.
Menurutnya, selain gali dan melestarikan seni dan budaya bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, ajang nasional ini khususnya bagi ABK sebagai upaya memberikan ruang bagi kreativitas dan apresiasi berkesenian.
"Kita sudah banyak tahu bagaimana kesenian kita, terus-menerus seolah-olah di caplok oleh negara lain. Untuk itu ajang ini sebagai menanamkan dan membina apresiasi kesenian Indonesia, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa," kata Mudjito.
Empat komponen terpenting dalam pendidikan di Indonesia yaitu olah hati yang menanamkan budi pekerti, karakter bangsa, dan meningkatkan akhlak mulia. Kemudian olah pikir yang membangun kompetensi mandiri melalui kecerdasan intelektual. Lalu olah rasa yang mampu untuk mengembangkan potensi sensitifitas, daya apresiasi dan daya kreasi seni dan budaya. Terakhir olah raga atau mengembangkan keterampilan kinestetik dengan meningkatkan kesehatan, kebugaran, daya tahan, kesigapan fisik.
Seperti anak penyandang tunarungu, mereka memiliki kemampuan pantomim dan melukis, anak penyandang tunadaksa bisa membuat puisi yang merintihkan air mata saat kita mendengarnya, dan anak tunanetra pandai menyanyi.
"Melalui ajang seperti ini, mereka akan bangga dengan budaya dan tradisinya karena dapat diapresiasikan melalui sebuah event FLS2N di Medan yang dilihat oleh kontingen provinsi lain," kata Mudjio.
Dua ribuan siswa datang ke FLS2N 2013 Medan
Sebanyak 2.838 siswa jenjang SD, SMP, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Pendidikan Dasar, SMA, SMK, dan (PK-LK) Pendidikan Menengah akan berlaga di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang akan digelar di Medan, Sumatera Utara, 16-22 Juni 2013. Mereka akan berkompetisi di sejumlah cabang festival dan lomba.
Hal demikian terungkap dalam rapat koordinasi panitia FLS2N yang digelar di Ruang Sidang Gedung E lantai 5, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin, 3 Juni 2013. Rapat dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dr. Thamrin Kasman, Kepala Bagian Perencanaan dan Penganggaran Setditjen Dikdas Drs. Ir. Nono Adya, MM, M.T, perwakilan dari Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pembinaan PK-LK Dikdas, Direktorat Pembinaan PK-LK Dikmen, dan Direktorat Pembinaan SMK.
Dari jumlah tersebut, peserta paling banyak berasal dari jenjang SMK, yaitu 34%. Kemudian disusul peserta SMP 22%, SMA 21%, SD 9%, serta PK-LK Dikdas dan PK-LK Dikmen masing-masing 7%.
Untuk melengkapi acara, juga akan digelar pameran pendidikan. Pameran berupa stan yang diisi oleh Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan sejumlah sekolah yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
Agar acara lebih semarak, Thamrin berharap media nasional baik cetak, elektronik, maupun daring (dalam jaringan—on-line) mempublikasikan seluruh kegiatan FLS2N dari awal hingga akhir. Media internal yang dimiliki Kemdikbud pun agar memaksimalkan perannya. “Yang penting ada penyebarluasan. Masing-masing melakukan konsolidasi internal,” tegasnya.
Rencananya, pembukaan FLS2N digelar di Lapangan Merdeka, Medan. Mendikbud Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA dijadwalkan hadir membuka acara. Gubernur Sumatera Utara H. Gatot Puji Nugroho, S.T pun akan hadir.
Jenis Festival/Lomba dan Jumlah Peserta
Jenjang Pendidikan SD diikuti sebanyak 264 siswa dengan rincian:
- Menyanyi Solo/Tunggal (33 siswa),
- Pidato Bhs Indonesia (33 siswa),
- Membuat cerita bergambar (33 siswa),
- Seni Tari Daerah (99 siswa),
- Keterampilan Menganyam (33 siswa), dan
- Pantomim (33 siswa).
Jenjang Pendidikan SMP diikuti sebanyak 264 siswa dengan rincian:
- Festival Musik Tradisional (165 siswa berlomba di Hotel Danau Toba),
- Festival Tari Tradisional (165 siswa berlomba di Hotel Danau Toba),
- Vokal Grup (165 siswa berlomba di Hotel Grand Kanaya),
- Cipta Cerpen (33 siswa berlomba di Hotel Grand Kanaya),
- Story Telling (33 siswa berlomba di Hotel Garuda Plaza),
- Membaca & Hifzh Al-Qur'an (66 siswa berlomba di Hotel Polonia)
Jenjang Pendidikan SDLB dan SMPLB diikuti sebanyak 198 siswa, dengan rincian:
- Menyanyi Solo SDLB (33 siswa),
- Melukis & Mewarnai SDLB (33 siswa putri),
- Cipta & Baca Puisi SDLB (33 siswa putra/putri),
- Menyanyi Solo SMPLB (33 siswa putra/putri),
- Melukis & Mewarnai SMPLB (33 siswa putra/putri), dan
- Memainkan Alat Musik Modern SMPLB (33 siswa).
Jenjang Pendidikan SMA diikuti sebanyak 594 siswa, dengan rincian:
- Seni Cipta & Baca Puisi (66 siswa berlomba di Hotel Madani),
- Seni Vokal (66 siswa berlomba di Hotel Garuda),
- Seni Baca Al Quran (66 siswa berlomba di Hotel Madani),
- Seni Desain Poster (66 siswa berlomba di Hotel Garuda),
- Seni Kriya (66 siswa berlomba di Taman Budaya),
- Seni Tari Kreasi Berpasangan (66 siswa berlomba di Hotel Madani), dan
- Seni Drama/Teater (198 siswa berlomba di Taman Budaya)
Jenjang Pendidikan SMK diikuti sebanyak 957 siswa, dengan rincian:
- Seni Tari Tradisional (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan),
- Seni Tari Daerah/Karawitan (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan),
- Seni Teater Bahasa Indonesia (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan),
- Seni Musik/Band (231 siswa berlomba di Pekan Raya Medan), dan
- Seni Musik Gitar Klasik Tunggal (33 siswa berlomba di Hotel Sakka)
Jenjang Pendidikan SMALB diikuti sebanyak 198 siswa, dengan rincian:
- Seni Lukis (33 siswa berlomba di Hotel Emerald Garden),
- Menyanyi Solo (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel),
- Tata Rias & Modeling (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel),
- Tari Tradisional (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel),
- Design Grafis/Komputer (33 siswa berlomba di Hotel Emerald Garden), dan
- Pantomim (33 siswa berlomba di Hotel Soechi Novotel).
Pelestarian Adat dan Budaya
Budaya adalah sesuatu yang hidup dan terus berkembang, bukan statis dan beku. Sebagai akar budaya nasional, maka pelestarian adat dan budaya daerah perlu dilakukan. Tetapi caranya harus tepat dan cerdas, bukan dengan menutup diri. Begitulah kata Drs Rahudman Harahap, MM, yang dimintai pendapatnya terkait Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Festival yang akan diikuti sekitar 4.400 peserta berasal dari tingkat SD, SMP sampai SMA dan SMK dari seluruh Indonesia ini akan dibuka langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia M Nuh di Lapangan Merdeka Medan pada Senin (17/6/2013).
Menurut Rahudman, sejak dulu bangsa ini sudah berinteraksi dengan dunia luar. Nilai-nilai luhur adat dan budaya bangsa ini harus diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga sungguh sangat tepat kalau FLS2N digelar. “Kebudayaan harus menjadi jati diri bangsa dan anak negeri perlu dibekali untuk hidup bersaing dalam dunia yang terus berkembang,” ujar Rahudman. Dikatakan Rahudman, bangsa Indonesia memiliki keluhuran, keunggulan, kekhasan sejarah, peradaban dan kebudayaan. Hal inilah yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Karenanya, harus menjadi tugas dan kewajiban semua untuk melestarikan dan mengembangkan semua yang telah dimiliki saat ini.
“Jika ekonomi berbasis sejarah, budaya dan warisan bisa dikembangkan di seluruh Indonesia, saya optimis pembangunan ekonomi akan mempercepat pembangunan daerah, memperluas lapangan kerja dan akan menjadi sumber baru bagi perekonomian daerah,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Ketua Panitia FLS2N Henri Siregar, audiensi ke Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, untuk memaparkan kegiatan FLS2N. Kata Henri, even ini akan digelar 16 sampai 22 Juni mendatang.
“Jumlah peserta yang mengikuti even ini lebih kurang 4.400 siswa yang berasal dari 33 provinsi di seluruh Indonesia. Perlombaan yang ditampilkan akan diikuti peserta mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Adapun perlombaan yang ditampilkan diantaranya seni suara, tari, lomba baca Al Quran, seni lukis serta tari tradisional,” kata Hendri.
Menurut Hendri, tujuan even ini digelar untuk membina dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni dan sastra. Kemudian menanamkan dan membina apresiasi seni dan sastra, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa. Serta membangun karakter bangsa.
Sedangkan hasil yang diharapkan dari even dengan mengusung tema Karya Prestasi Siswa untuk Kemilau Budaya Nusantara ini, kata Hendri, di antaranya terciptanya suasana kom-petitif yang sehat antar siswa, sekolah dan antar provinsi di bidang kesenian. Lalu, terwujudnya pengembangan bakat dan kreativitas.
Sedangkan Drs H Dzulmi Eldin MSi yang menerima panitia Festival & Lembaga Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Balai Kota Medan, Selasa (4/6), mendukung penuh kegiatan FLS2N. Apalagi Kota Medan dipercayakan menjadi even berskala nasional tersebut. Untuk itu dia akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini sehingga berjalan dengan sukses dan lancar. Terkait itu dia minta kepada SKPD di lingkungan Pemko Medan yang terkait dengan pelaksanaan FLS2N untuk terus bersinergi dengan pihak panitia.
“Untuk itu saya minta kepada pihak panitia agar tidak sungkan-sungkan menyampaikan apa yang perlu dibantu demi kesuksesan even FLS2N. Jadi terus saling berkoordinasi, sebab kita mendukung penuh kegiatan ini. Saya berharap even ini bisa berjalan lebih baik dibandingkan even-even yang telah digelar sebelumnya,” ujarnya didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri Lubis MM, Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Drs Erwin Lubis, Kadis Pendidikan Drs Parluhutan Lubis, Kadispora Drs Abd Azis dan Kabag Humasy Budi Hariono SSTP MAP.
Eldin selanjutnya mengimbau kepada seluruh pelajar yang ada di Kota Medan untuk mengikuti even tersebut. Selain untuk ikut memeriahkan, even ini juga sebagai kegiatan ekstra kokurikuler. “Kesenian yang ditampilkan masing-masing daerah dapat dikolaborasikan dengan kesenian yang ada di daerah ini sebagai inspirasi guna memperkaya seni budaya kita. Artinya, kita tidak hanya mengejar juara semata tetapi menjadikan even ini sebagai ajang untuk mengembangkan seni budaya kita menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.